16. + Ucapan semangat

335 75 8
                                    

Masih dihari yang sama,sore tadi Seonghwa dan Hongjoong pergi bimbel bareng dan malemnya pulang bareng lagi. Ya gitulah,awalnya Seonghwa nolak untuk pulang diantar Hongjoong tapi dia baru ingat bahwa Hongjoong akan membantunya berbicara pada Chanyeol.

Singkatnya,Hongjoong berhasil membuat Chanyeol tidak lagi semarah tempo hari. Percaya tidak percaya,mereka malah lebih akrab sekarang. Chanyeol dan Hongjoong jalan berbarengan menuju ruang tengah yang didiami oleh Seonghwa juga Wendy. Hey,Seonghwa bingung jurus apa yang Hongjoong keluarkan untuk membuat Chanyeol se-luluh itu dan mau berbicara panjang lebar.

"Pah,jujur aja. Ini papah kok malah ketawa ketawa sama Hongjoong?,"

Chanyeol hanya bergidik dan tersenyum jahil,Chanyeol mengajak Wendy masuk ke kamar karena hari sudah malam. Membiarkan Hongjoong dan Seonghwa. Seonghwa kebingungan melihat sikap ayah kandungnya yang sangat aneh malam ini.

"Lo ngomong apa aja sama papah?," tanya Seonghwa aneh.

"Cie kepo." Jawab Hongjoong jahil.

Seonghwa hanya memutarkan bola matanya malas. Tidak apa apa juga sih,toh ada untungnya Chanyeol sudah tidak lagi marah padanya.

"Gue pulang dulu ya,hwa."

"Hm~"

Seonghwa ikut mengantar Hongjoong sampai pintu gerbang. Hongjoong menuntun mogenya kedepan gerbang,jangan dinyalain disini seisi komplek akan ngamuk padanya nanti.

"Dah,joong. Hati hati,"

"Selamat malam cantiknya buana,semangat ya buat besok."

Seonghwa menyinyir dan tersenyum walaupun kesal juga disebut cantik. "Hm,lu juga jangan lupa belajar apa yang udah kita pelajarin tadi di tempat bimbel."

"BYE,ANINDYA!"

[ Lokawigna ]

"ANINDYA!!"

"KAGET ASU,"-sh

Hongjoong berlari kearah Seonghwa yang tengah berdiri di depan kelasnya sendiri.

"Kenapa manggil?"

Hongjoong mengeluarkan kotak susu dari dalam tasnya lalu mengulurkannya pada Seonghwa. "Nih,susu stoberi buat si cantik yang hari ini mau berjuang."

Seonghwa menahan senyumnya lalu menoyor kepala Hongjoong pelan. "Alay banget sih. Btw,makasih ya,hehe."

"Dah sana masuk ruang lu,gue di ruangan lima. Kalo kangen samperin aja."

Seonghwa memutarkan bola matanya malas lalu masuk kedalam ruang kelasnya meninggalkan Hongjoong. Hongjoong kembali menyampirkan tasnya kepundak dan berjalan menuju ruang ujiannya sendiri.

"Loh,nak Hongjoong mau kemana?"

Langkahnya tertahan ketika satu orang guru olahraga menyapanya. Hongjoong membungkuk lalu menjawab. "Mau main sepak bola,pak. Ya jelas mau ujian lah pak,bapak nih gimana." Jawab Hongjoong dengan pede nya.

Pak Minhyuk yang merupakan guru olahraga itu mengangguk dan terkekeh meremehkan. "Oh masih pentingin nilai akhir ya?yaudah sanah moga aja berhasil,tapi saya gak yakin."

Minhyuk menepuk pundak Hongjoong dan kembali berjalan sambil membawa beberapa tumpukan kertas ditangannya. Cara jalannya juga sedikit angkuh.

Hongjoong hanya menatap kepergian Minhyuk dengan sendu tersedu,ia tahan emosinya. Senakal itu ya Hongjoong dimata para guru? padahal ia sudah berusaha tapi kenapa masih ada saja orang yang menjatuhkannya dengan mentah mentah.

"Untung gue sabar,yang sabar di sayang doi kok,joong,"monolognya pada diri sendiri.

Hongjoong melanjutkan jalannya menuju ruang kelas. Sesampainya di ruang ujian bel berbunyi diiringi suara getaran dari dalam saku celananya.

#3. Lokawigna ; [joonghwa] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang