10. + Pilihan

517 96 9
                                    

[ Lokawigna ]

"HONGJOONG,SINI KAMU"

Yang dipanggil hanya pura pura tidak mendengar dan seakan menutup telinganya. Membiarkan guru IPS tersebut memanggil manggil namanya. Hongjoong tahu kok,ini pasti pasal tugas.

"Hongjoong,kenapa buku tugas ips yang kemarin kamu kasihin kosong?kamu coba coba bohongin saya ya?"

Cukup tidak berhasil rencana kaburnya. Heran,ibu guru dengan lihai menangkap pundak Hongjoong yang lebih tinggi darinya. "O-oh kayaknya saya salah kasih buku dehbu"

"Saya ga mau tahu,karena kamu udah bohongi saya. Saya lipat ganda tugas ips kamu jadi dua kali,besok kumpulin ke ibu ya nak. Kalo sampe telat atau ga ngumpulin lagi,tiga kali lipat"

Taruna memandang horor punggung guru itu yang barusaja pergi. "Ga sudi tiga kali lipat. Yah mau gak mau gue kerjain"

Hongjoong dengan cepat menuju kelasnya. Seperti biasa,bukan lain lagi Hongjoong masih menjadi bahan olok olok dari jaman kelas satu SMA. Dia tidak banyak melakukan kesalahan pada siswa disini,kenapa banyak yang membenci Hongjoong.

Lagipula mana mau Hongjoong meladeni mereka yang sukanya menghakimi,Hongjoong akui dia nakal tapi dia sama sekali tidak membully.

"Balapan lagi?sekul jalan tengah ngajak"

Hongjoong mengangguk. "Ya ayok aja. Siapa menang apa hadiahnya?"

"Joong,lu ga tau kah kalo yang ngajak itu si Juyeon? Dia kalo ngambil hadiah suka yang aneh aneh. Maka dari itu siap siap aja,kita harus menang"

Minho ada benarnya juga. Juyeon itu brengsek,dia bisa melakukan apa saja untuk mendapatkan yang dia mau. Hongjoong berfikir kembali,jika ikut dan kalah itu akan beresiko,dan jika tidak ikut...wah bis bisa Hongjoong dibilang pengecut. Ya mau tidak mau Hongjoong angguki,untuk masalah kalah atau menang,itu urusan nanti. Doakan saja Juyeon kalah.

"Terima aja,lagian kita bakal menang kok,kalem ho,tenang" ucapnya lalu meninggalkan Minho.

"Aduhh gue ga yakin kali ini bakal menang"-minho.

skip,

Terkadang harapan tidak semulus dan tak sebaik kenyataan. Sayang sekali doanya belum terkabul dari yang atas. Nyatanya malam ini Hongjoong kalah dalam melawan rival nya itu,Juyeon.

Hongjoong harus menerima kekalahan,dia harus menuruti permintaan Juyeon sebagai hadiah. Dia berharap permintaan itu bukan yang aneh aneh.

"Cepetan,gue mo balik"

Juyeon tersenyum kemenangan,tangannya dibawa dilipat di depan dada,tubuhnya bersender pada motor gedenya. "Simpel aja,lu punya pacar kan? si Seonghwa? siniin pacar lu,buat gue" pintanya dengan enteng.

Hongjoong tertawa meremehkan. Dirematnya stang motor,Hongjoong mencoba menutupi kemarahannya. Dia tidak boleh memperlihatkan sisi lemah dan paniknya. "Heh jangan mimpi gue kasih dia ke lu!. yang lain",Hongjoong men-stater mogenya. Juyeon tidak terima dengan jawaban Hongjoong,lalu dia menghampiri Hongjoong dan menarik kerah Hongjoong dengan emosinya.

"Aturan tetep aturan,kasih Seonghwa ke gua,atau gak...."

BUGH

"Atau gak apa?! sampe kapan pun gaakan gue kasih dia ke orang brengsek kayak lo!. Minggir"

ngeennngg

Juyeon memasang senyum miring,tidak terima karena malam ini hadiahnya belum di dapat. Semua anggota Juyeon yang tengah menonton ikut menangkap telepati yang diberikan Juyeon,sang ketua. Semuanya tersenyum miring melihat mimik bos nya yang seakan berkata "Main sekarang juga,cegat Seonghwa sampe dapet!"

#3. Lokawigna ; [joonghwa] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang