17. + Loka nya jatuh sendu

369 80 3
                                    

[ Lokawigna ]

"Seonghwa cepet sembuh ya,besok kan hari pengumuman."

Wendy tengah menyuapi bubur pada Seonghwa. Pagi ini Seonghwa jatuh sakit,keningnya panas dan hidungnya merah. Wendy dengan telaten menyuapi,memberikan minum dan obat untuk Seonghwa minum agar lebih baikan.

"Bunda mau pergi hari ini?,"

"Iya sebentar mau ke rumah tante Jiyeon."

Seonghwa hanya mengangguk dan meminum segelas air.

"Gimana nak Hongjoong?kok bunda jarang liat dia akhir akhir ini." Tanya Wendy yang sekarang sedang membersihkan peralatan makan Seonghwa.

Seonghwa menyandarkan punggungnya pada senderan kasur,tangannya memegang banyak tisu untuk menyumbat idungnya yang pilek.

"Aku gak tau dia kemana dan dimana sekarang."

"Loh?biasanya nak Hongjoong yang selalu nempelin kamu kemana mana." Lanjut Wendy.

"Gatau bun,setelah hari ujian kemarin lusa Hongjoong sama sekali gak ada kabar. Bahkan dia gak hadir pas ujian itu."

Wendy mengerutkan dahinya bingung,tidak biasanya upin ipin ini berpisah bahkan Hongjoong si upin yang entah pergi kemana sekarang.

"Kamu udah coba telpon atau dateng kerumahnya?"

"Seonghwa udah coba telpon dan ga diangkat,bun. Kalo Senghwa dateng kerumahnya...Seonghwa takut sama mama nya terus juga Seonghwa gak tau rumah Hongjoong dimana?"

Wendy hanya mengangguk paham pada perasaan Seonghwa. Tapi,benarkah Seonghwa sama sekali tidak mengetahui rumah utama Hongjoong? Wendy kira hubungan anaknya dengan Hongjoong sudah semakin dalam tapi ternyata tidak.

"Berdoa aja semoga dia baik baik aja,bunda kedepan dulu ya,nak." Wendy mengelus rambut Seonghwa sebelum pergi keluar kamar.

Seonghwa kembali mengusap umbel ingusnya yang meler. Ah pilek itu sangat menyusahkan baginya. Entah lah,dia jatuh sakit juga mungkin karena terlalu mengkhawatirkan Hongjoong.

Fyi,sudah tigahari dari hari ujian itu Hongjoong tidak ada kabar. Tidak ada titik terang dimana Hongjoong sekarang. Oh iya,kemarin juga Seonghwa sudah mendatangi apartement pribadi Hongjoong,dan hasilnya sama. Apartement itu kosong.

Seonghwa juga kemarin menangis selama dua jam karena Hongjoong tidak kunjung meneleponnya dan mengabarinya. Matanya jelek saat menangis,apalagi menangisi Hongjoong,waktu itu ada banyak bungkus ciki berserakan dan tisu. Jujur aja,Seonghwa itu kalo nangis harus sambil makan ciki.

Seonghwa sekarang sedang berfikir. Apa dia harus menelepon Hongjoong lagi dan mengirimi spam pesan atau mendatanginya langsung ke apartement?

Tanpa pikir panjang,Seonghwa menyibakkan selimut yang membalut kakinya lalu dia cepat cepat mandi air hangat dan bersiap keluar rumah. Untung saja Wendy sedang tidak ada disini jadi Seonghwa bisa dengan leluasa keluar tanpa minta izin.

Tak peduli dirinya sedang sakit tapi Seonghwa tetap bersikeras untuk pergi ke apartement Hongjoong. Sendirian.

Tidak butuh waktu lama bus sampai di halte dekat gedung apartement Hongjoong. Dengan langkah tertatih karena masih lemes Seonghwa masuk ke gedung tersebut dan naik lift untuk sampai di kamar 122 itu.

Cairan umbel terus keluar dari hidung merah Seonghwa,Seonghwa menyumbatnya memakai tisu yang ia bawa dari rumah. Seriusan ini Seonghwa masih memakai bye bye fever di dahinya dan hidungnya yang merah.

Seonghwa mengetuk pintu apartement,siapa tau ada orang di dalam. Tapi beberapa detik kemudian tidak ada balasan dari yang punya apartement.

Tanpa pikir dua kali Seonghwa memasukkan password dan kunci pun terbuka. Btw,Seonghwa sudah menghafal kembali sandi kuncinya supaya lebih mudah seperti yang Hongjoong pernah minta.

#3. Lokawigna ; [joonghwa] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang