14. + Nabastalanya ikutan nangis

409 86 24
                                    

Dua ayunan saling bergoyangan pelan,ditengah taman itu kedua insan tuhan sedang tertawa bersama sambil memakan es krim. Entah apa yang difikirkan,bermain ayunan sambil makan benda cair manis itu,tapi tak apa karena udaranya sedang sedikit panas dan cerah melawan kata mendung.

"Ayah..."

"Kenapa,dek..."

"Bunda hwa kemana?,Wooyoung jadi jarang liat bunda."

Hongjoong tertawa dan membuang stik es krim karena es krimnya sudah habis. Ia turun dari ayunannya dan berjongkok di depan Wooyoung yang masih duduk di atas ayunan. Hongjoong memegang kedua pundak kecil Wooyoung,senyum tulusnya dilihatkan. Wooyoung menatap Hongjoong polos sambil terus menjilati es krim.

"Ayah mau kasih tau sesuatu sama kamu,dek...ayah kira umur kamu udah cukup buat tau semuanya."

"Ngomong aja ayah," ucap Wooyoung sambil menggoyangkan kedua kakinya yang tidak menapak pada tanah.

Hongjoong menjeda omongannya. Fikirannya berputar dua kali,apakah Hongjoong harus memberitahunya sekarang?tapi jika dilihat dari umur Wooyoung yang sudah masuk SD itu sudah cukup untuk Wooyoung mengetahui semuanya.

"Sebenernya ayah itu bukan ayah kamu,young.... ,"

Wooyoung berhenti memakan es krim dan menatap Hongjoong bingung,bibirnya melengkung kebawah. "Lalu,kamu itu siapanya Wooyoung?,"

Hongjoong tertawa lalu mengacak rambut Wooyoung. "Ayah itu sebenernya kakak kamu...dan bunda hwa itu pacar kakak,young. Jadi Wooyoung udah ngerti?," tanya Hongjoong dengan sedikit berbohong di bagian kata 'pacar'🌚

Wooyoung semakin melengkungkan bibirnya kebawah dan matanya ingin menangis. Hongjoong tiba-tiba kaget karena Wooyoung nya yang sedih.

"Kok mukanya cemberut?,"

"Jadi bunda hwa itu bukan bundanya Wooyoung,ya?,padahal Wooyoung pengen punya bunda baik dan cantik kayak bunda hwa. Wooyoung padahal udah seneng bunda hwa itu baiiiiikkkk banget kayak malaikat." Wooyoung menjelaskan kegelisahannya.

Hongjoong terkekeh kecil. "Maafin abang ya dek,bunda hwa itu dulu cuma bantuin abang. Jadi jangan marah lagi,meskipun abang sama dia bukan orang tua kamu,tapi kita kan masih kakak nya Wooyoung dan tetep sayang sama Wooyoung."

Seakan menyihir,kata kata penenang Hongjoong membuat Wooyoung kembali tersenyum lalu memeluk Hongjoong. "Gapapa,ayah sekarang jadi abang nya Wooyoung."

Wooyoung melepas pelukannya dan bertanya pada Hongjoong pasal dimana ayah kandungnya. Hongjoong terdiam dan belum bisa mengatakan yang itu. Jujur, Hongjoong masih belum yakin kalau Suho masih mau menerima Wooyoung setelah kepergian Yeri beberapa tahun silam. Tapi bagaimana pun caranya,Hongjoong harus menyatukan lagi keluarganya,tanpa gangguan dari Irene.

"Nanti abang bakal bawa kamu ke ayah kamu,tapi gak sekarang."

Wooyoung mengangguk lesu,padahal dia sudah bersemangat. "Wooyoung mau gak main ke apartement nya abang?...nanti kita makan mie bareng,terus main puzzle terus main ps5."

Wooyoung mengangguk histeris dengan senyum yang berseri-seri. Mendengar kata ps5 disana membuat Wooyoung meng-wah dari tadi.

"So...would you like to join?," Hongjoong berbalik dan menyiapkan punggungnya di hadapan Wooyoung.

"SURE,CAPTAIN HONG!"

Skip,

Hari menuju malam dan Hongjoong pun Wooyoung kembali kerumah bude untuk mengantar Wooyoung pulang. Wooyoung membawa banyak boneka dan beberapa barang hasil menukar tiket.

#3. Lokawigna ; [joonghwa] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang