Hallo aku balik lagi nih😂
Pa kabar kaliannnnnnnn☃
Baik kan. Yaudahhh;)
Masih tetep setia baca TaMaya ya? Nungguin gak kelanjutannya? 😂
Oke langsung baca aja, happy Reading 🥰
☕☕☕
Kelvin membawa Maya pulang ke rumah oma, karena cowok itu tak tega melihat Maya di apartemen sendiri dalam keadaan seperti ini.
Cewek itu sedang berbaring nyaman di atas ranjang sekarang. Namun ia masih terjaga.
Mau aja sih saja memikirkan kejadian siang tadi, memang benar kata orang orang. Kalau mau jatuh cinta siapkan mental untuk terluka.
Dan Maya sedang mengalami itu untuk sekarang.
"Pengen tidur gua."
Baru saja ia memejamkan matanya, setelah berjam jam di habiskan untuk melamun.
Tiba tiba ponselnya berdering nyaring. Siapa sih?.
Saat mendeklarasikan ponsel, cewek itu menatapnya malas. Nama Farhan sudah tertera jelas di dalam benda kotak itu.
Dengan berat hati akhirnya Maya memutuskan untuk menjawab telfon ayahnya itu. Ya ayahnya.
Namun ia diam. Menunggu orang di seberang yang bicara terlebih dahulu, mana sudi dia menyapa duluan. Gak guna.
"Pulang sekarang!!" Titah Farhan tegas. Membuat dada Maya bergemuruh sakit. Ada apa lagi Tuhan?
Tanpa berucap sepatah katapun Maya langsung memutuskan sambungan sepihak. Cewek langsung memakai cardigan dan sepatu kets sederhana, tapi malah membuat penampilannya begitu sempurna.
"Oma, Maya mau pulang ke apartement aja, soalnya besok aku ada ulangan. Maaf ya gak bisa nginep lagi," Ucapnya menyalimi oma Suka.
Oma kebetulan berada di depan TV, makannya sekalian Maya pamit. Ya walaupun oma yak berada di sana ia juga pasti berpamitan. Karena ini adalah rumah Oma, bukan miliknya sendiri. Setidaknya menghormati.
"Iya hati hati, kamu bawa mobil sendiri?"
Maya mengangguk semangat "gak boleh manja dong, udah besar. Maya pulang."
☕☕☕
Keadaan hening membuat langkah Maya menggema di ruangan besar itu. Sudah ada 2 manusia tak berguna menyorotnya penuh amarah, seakan akan Hendak memakannya hidup hidup.
"Inget pulang juga ternyata." Mariska datang dari belakang menghampiri seseorang yang tengah duduk membelakanginya.
Cewek itu masih diam. Membiarkan wanita di belakangnya berbuat semaunya dulu, belum waktunya ia bertindak.
Farhan dang lalu duduk tepat di hadapan Maya. Pria itu menyorot marah.
"Coba sini berdiri di depan ayah," Ucapnya.
Ayah katanya?, cih.
Namun Maya menuruti, ia berjalan menghadap sang kepala keluarga. Di luar dugaan, Farhan langsung menampar anaknya keras. Hingga suara tamparannya menggema di seluruh sudut rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
TaMaya (On Going)
Подростковая литератураMaya Ningrum, cewek super dingin yang Introvert. hm mungkin itu satu kata dari beribu kata yang dapat mendeskripsikan karakternya. Setiap kosa kata yang ia lontarkan pasti begitu menyakitkan bagi siapapun yang mendengar, cewek itu hanya peduli pada...