Jangan lupa vote dulu sebelum baca😇
Happy Reading ❤
☕☕☕
"Tam gua pulang kapan ya? Lama banget deh." Tanya Maya.
"Hem? Besok pulang kayaknya, bentar gua tanyain dokter dulu."
Tama beranjak menuju ruangan dokter Fandi, meninggalkan Maya yang sedang sibuk dengan ponselnya. Sebenarnya Maya hanya sok sibuk dengan ponsel, ia lebih memikirkan kalau ia sudah pulang otomatis sudah tak bisa bertemu lagi dengan Tama si cowok manja.
"Gak papa, seenggaknya kalau gua udah pulang dan gak bisa ketemu lo lagi. Yang penting selama lima hari ini lo udah jagain gua," Ucap Maya dengan mengusap ngusap ponselnya yang ada foto Tama.
"Makasih buat semuanya." Mata cewek itu berkaca-kaca.
"Kok gua jadi cengeng gini sih," Ucapnya sembari mengusap bawah matanya.
"Iya besok lo pulang," Tutur Tama membuka pintu.
Maya refleks mengembalikan ponselnya ke layar utama. Cewek itu bernafas lega karena Tama tak melihat kalau ia mengusap fotonya tadi. Bisa malu banget gua.
Namun setelah itu Maya tersenyum sendu, ia sedikit tak rela kalau sebentar lagi harus berpisah dengan cowok di depannya.
Sedikit sulit namun ia harus rela, memang dia siapa?
"Udah gak usah sedih," tutur Tama. Ia sedikit faham apa yang dipikirkan Maya saat ini. Toh Tama juga merasakan hal yang sama.
"Kalau lo udah pulang, boleh gak gua main?"
"Main apa?"
"Main ke rumah lo lah."
Maya mengangguk"boleh, tapi gua gak pulang ke rumah."
"Kok gitu?" Tanya Tama bingung.
"Iya, karena gua gak punya rumah, punya gua tuh apartemen." Jelas Maya.
Tama mengangguk paham "jadi gua boleh dong main ke rumah lo?"
"Boleh, tapi ada syaratnya," Tutur Maya.
Alis Tama terangkat sebelah"apa emang?"
Sedangkan Maya tersenyum misterius"lo harus bawain cemilan yang banyak banget setiap lo dateng."
"Hemm." Tama berfikir sejenak "Oke, siapa takut?"
"Deal?" Tanya Maya sembari menjulurkan tangan.
"Deal," Jawab Tama mengambil uluran tangan Maya. Setelah itu mereka tertawa bersama.
Tangan Tama terulur untuk mengacak rambut cewek itu.
"Gua sayang lo," Ucap Tama seketika menghentikan tawa Maya. Cewek itu menatap Tama sembari tersenyum "gua tau."
☕☕☕
Tama pulang untuk malam ini, karena ia sudah sehari penuh menemani Maya di rumah sakit. Sebenarnya Tama masih mau di sana tadi.
Tapi karena paksakan dari Kelvin, mau tak mau Tama harus pulang.
"Gimana? Udah sembuh?" Tanya Mela, ibu Tama.
"Udah mendingan kok ma, besok dia pulang."
"Kok nggak nungguin sampe besok sekalian?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TaMaya (On Going)
Fiksi RemajaMaya Ningrum, cewek super dingin yang Introvert. hm mungkin itu satu kata dari beribu kata yang dapat mendeskripsikan karakternya. Setiap kosa kata yang ia lontarkan pasti begitu menyakitkan bagi siapapun yang mendengar, cewek itu hanya peduli pada...