Happy Reading pembacaku yang unyoek unyoek🤣
☕☕☕
Kelvin menahan tawanya agar tidak pecah, tapi kenapa harus raja kodok? Gak raja kambing sekalian ah.
Ia tak tertawa juga untuk menghargai Maya disini, masa ia cerita Kelvin malah menertawakan. Auto marahlah dianya.
"Enggak lo tu cantik," Tutur Kelvin menyelinapkan beberapa helai anak rambut maya"lo akan lebih bahagia lagi kalo udah bertemu dengan orang yang tepat."
Maya mengangguk pelan, dan semoga saja orang yang tepat nantinya itu adalah Gautama.
Ting.
Pintu restoran terbuka menampakkan sebuah keluarga, yang bahagia mungkin?
Kelvin yang melihat itu, tubuhnya langsung menegang di tempat, namun lain dengan maya yang tetap memandang Ponselnya.
Karena ia sudah menyusun rencana akan membuka cabang kafe keluar kota, atau luar negeri mungkin?
Kelvin mencoba mengalihkan pandangan Maya agar tak menoleh ke belakang dengan cara menyuapi cewek itu. Mereka berdua menjadi sorotan di sana, namun kelvin tak peduli. Gak penting juga.
"Bang kapan pulang? Udah capek gua," Pinta Maya.
"Yaudah, yuk pulang!"
Kelvin beranjak dan langsung menarik tangan Maya menjauh. Namun setibanya di luar ternyata ponsel Maya ketinggalan.
"Aduh bang! Bentar deh." Maya langsung berlari.
Kelvin terperanjat saat tiba-tiba saja Maya melepaskan kaitan tangannya. Dengan secepat mungkin ia harus mengejar Maya, namun sedah terlambat.
Maya terlanjur sudah melihat sebuah keluarga yang duduk tepat di belakangnya tadi. Tubuhnya kaku begitu saja, hatinya berdetak bertalu-talu. Air matanya mendesak untuk keluar, namun sebisa mungkin ia harus berusaha tegar. Bukan waktunya untuk menangis.
Tangannya mengusap air mata yang jatuh itu, walaupun hanya satu tetes. Sebelum di banjiri air mata Maya langsung berbalik. Namun langsung di sambut dekapan Kelvin.
Cowok itu menuntun untuk keluar restoran, Kelvin membawa Maya ke danau. Karena ia tau bahwa cewek itu butuh menangis sekarang.
"Gue benciiii!!!!" Teriak Maya sekencang-kencangnya.
"Gue benci, hiks hiks, gue benci." Suara Maya semakin memilih.
Maya menangis sejadi jadinya, kenapa harus Meta?
Kenapa harus Meta yang mendapat perhatian lebih dari kedua orang tuanya? Kenapa?
"Gua gak bisa bang, hiks gua gak bisa." Cewek itu menangkup wajahnya sendiri sambil menangis tersedu-sedu.
"Mereka gak pernah nganggep gua ada, lalu buat apa gua hidup? Gua-"
"Gua peduli sama lo." Kelvin menangkup kedua bahu Maya.
"Enggak enggak." Maya menggeleng pilu dan menyakitkan, cewek itu menangkup mukanya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TaMaya (On Going)
Fiksi RemajaMaya Ningrum, cewek super dingin yang Introvert. hm mungkin itu satu kata dari beribu kata yang dapat mendeskripsikan karakternya. Setiap kosa kata yang ia lontarkan pasti begitu menyakitkan bagi siapapun yang mendengar, cewek itu hanya peduli pada...