Baca aja, muahhh😘
Jangan lupa votenya dulu😍
☕☕☕
"Want you be my girlfriend?"
Maya menahan nafas ketika perkataan dari bibir tebal itu berhenti.Dia harus apa sekarang? bahkan lidahnya saja sudah kelu sedari tadi.
Bola hitam matanya bergerak ke sana kemari, dan sesekali dia juga menahan nafas. Mencoba untuk memberi jawaban yang pas untuk Tama.
Ya Tuhan, harus bagaimana Maya sekarang? Tubuhnya sekarang sudah panas dingin mendapat tatapan seperti itu dari Tama.
Maya mengambil bunga dari tangan Tama,lalu menatap lekat-lekat pria yang ada dihadapannya ini.
Mencoba menyusun kata-kata yang pas untuk membalas 1 kalimat 5 kata yang di ucapkan pria di hadapannya.
Maya tersenyum sendu sembari menatap Tama.
"Maaf Tama gua nggak bisa."
Jder
Bibir yang tadi melengkung ke atas kini menunjukkan wajah terkejutnya. Hampir saja dia menyela, namun Maya langsung angkat bicara.Bermangsud agar Tama tak salah paham.
"Biasa aja dong mukanya, jangan kusut kayak gitu. Tambah jelek tau nggak." Maya melihat raut wajah Tama dengan tawa renyah,namun terlihat begitu menyakitkan.
Tapi Tama kembali mencengkam kedua tangan Maya,dan menatapnya dengan nafas yang sedikit kasar.
"kenapa May?" Hanya itu yang mampu keluar,dari jutaan pertanyaan yang dipikirkannya saat ini.
Cowok itu menelan ludahnya kasar, siap mendengarkan perkataan yang akan keluar dari bibir tipis milik gadis yang sudah satu tahun terakhir mengisi hatinya.
Maya tersenyum tulus"Tam dengerin gue baik-baik ya."
Gadis itu menarik nafas panjang sebelum melanjutkan ucapannya, jujur entah kenapa hatinya tambah sakit sekarang.
Semuanya terlalu kelabu untuknya.
Maya mengambil kedua tangan Tama dengan kedua tangannya"kita beda Tam,kita beda.Dari segi apapun orang lihat kita,kita itu beda.Apalagi dari segi derajat."Maya menggeleng miris "Itu nggak mungkin."
"Kita nggak sederajat Tam,kita beda jauh.Gua nggak pantes buat lo,lo tuh terlalu sempurna buat gue yang hancur.Walaupun gue tahu nggak ada orang yang sempurna,tapi lo tu sempurna di mata gue."
"Gua gak mau hidup lo rusak cuma karna gua. Belom lagi nanti bokap sama nyokap lo yang gak bisa nerima gua, itu nyakitin gua banget Tam."
"Lo cari aja orang yang lebih baik dari gua, karena sampai kapanpun seorang Maya gak bakal bisa dan gak pantes bersanding dengan seorang Gautama Evano."
"Alesan gue nggak logis banget ya?" Maya tersenyum dan menggeleng miris di waktu yang bersamaan.
"Tapi gue nggak butuh itu semua May, gue nggak peduli.Mau mereka nganggep apa sama hubungan kita. Gue nggak butuh mereka,gue nggak butuh derajat,apalagi kasta.Itu semua nggak penting may, sama sekali nggak penting.Ngapain dengerin omongan mereka?itu nggak penting kan? dan lo tahu itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
TaMaya (On Going)
Fiksi RemajaMaya Ningrum, cewek super dingin yang Introvert. hm mungkin itu satu kata dari beribu kata yang dapat mendeskripsikan karakternya. Setiap kosa kata yang ia lontarkan pasti begitu menyakitkan bagi siapapun yang mendengar, cewek itu hanya peduli pada...