Jangan jadi silent readers ya😂
Aku juga butuh vote dan komen kalian buat ngedukung karya aku🥰
Selamat membaca🌹
☕☕☕
Maya menatap Tama bingung, alisnya terangkat. Bermangsud bertanya buat apa?
Gautam tak paham dengan kode yang di berikan maya, makanya ia masih diam. Sedangkan Maya sudah lelah berhadapan dengan cowok di depannya ini, karena dadanya berdetak lebih cepat dari biasanya. Bisa mati kalau gini terus.
Dengan bekal nyali yang di kumpulkannya sedari tadi. Maya mencekal tangan Tama lalu di lepaskan dari tangannya. Cewek itu menatap Tama dalam kemudian pergi begitu saja.
Tama menatap nanar kepergian maya, segitu bencikah ia kepadanya? Sampai sampai di telok sebelum bertindak.
Cowok itu menghampiri sahabatnya lagi, yang memang sudah menunggu hasil sedari tadi.
"gimana tam?," Tanya Dio cepat"berhasil gak?."
"gak tau, dia diem aja," Ucap Tama lemas.
"Kok bisa?."
Tama mulai menceritakan kronologinya bersama maya tadi, dari awal sampai akhir.
Sahabatnya menatap Tama iba, padahal Tama itu cowok keren tingkat tinggi di sekolahan nya. Itu saja masih di abaikan maya, apalagi cowok seperti mereka yang abal abal. Bisa bisa di tendang ke Pluto saat itu juga.
"Yaudah sabar aja, ntar pulang sekolah lo tunggu dia di depan gerbang," Saran Adit. Ia menepuk bahu sahabatnya, bermangsud menguatkan.
☕☕☕
Maya keluar jelas dengan raut datar sepeti biasanya, banyak cewek yang berbisik bisik saat Maya lewat di depan mereka. Maya berdecih. Udah kebal.
Sambil berjalan maya memikirkan ucapan Tama tadi. Pulang bareng? Maya sih oke oke aja.
Tanpa sudah ia tersenyum tipis saat melihat Tama di depan gerbang dengan motornya. Namun saat Maya sudah keluar gerbang, hatinya teremas kencang melihat cowok itu sedang bercengkerama dengan Meta. Ya cewek yang menyiram bajunya dengan kopi kemarin.
Maya terkekeh sinis. Saya mengalihkan pandangannya ke arah lain, maniknya menangkap kelvin di seberang sana. Maya menghampiri Kelvin, ia sengaja lewat di depan Tama agar cowok itu melihatnya.
Dan ya. Tama melihat maya melintas pas di hadapannya dengan raut datar
Tama mengejar. Maya melangkah dengan cepat, namun tenaganya tak sebanding dengan cowok itu.Tama berhasil mencengkam tangan cewek itu kemudian menariknya, hingga Maya jatuh ke pelukan cowok itu.
Maya shock, refleks ia mendorong dada Tama menjauh. Cewek itu menyorot Tama hina. Saat Tama mendekat cewek itu berteriak.
"Jangan deket deket!! "
"Hey kenapa?" Tama melangkah.
"Gua bilang jangan deket deket! Gua benci sama lo, gak guna!!"
Maya berlari ke kelvin dan langsung memeluknya erat. Cowok itu sampai terhuyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
TaMaya (On Going)
Ficção AdolescenteMaya Ningrum, cewek super dingin yang Introvert. hm mungkin itu satu kata dari beribu kata yang dapat mendeskripsikan karakternya. Setiap kosa kata yang ia lontarkan pasti begitu menyakitkan bagi siapapun yang mendengar, cewek itu hanya peduli pada...