Goresan luka

222 181 132
                                    

Jangan lupa komennya ya wkwk😂

Sebelum baca pencet bintang bawahnya❤

Lopyuuuu😚

☕☕☕

Maya memilih pulang, namun ia bukan pulang ke rumahnya atau ke apartemen melainkan ke rumah oma Suka.

Sejujurnya ia ingin sekali pulang ke rumah tapi sama saja ia bunuh diri.karena orang tuanya pasti berada di rumah. Ia tak mau mental dan pertahanan yang sudah di bangun runtuh begitu saja.

Cewek itu tersenyum miris menyadari kehidupannya yang sangat mengenaskan. Kok  bisa gitu lo.

"Assalamu'alaikum oma! Maya dateng,"Teriaknya membuka pintu.

"Waalaikumsalam." Oma berjalan menuju Maya, memeluk cucunya erat" Kamu kenapa baru ke sini?"

" Hehe maaf ya?, kan akhir akhir ini Maya emang sibuk banget," Curhatnya.

"Kamu bolos kan pasti? Baru jam segini kok udah pulang."

" Iya, capek belajar terus, yaudah Maya mau ke atas dulu, mau mandi dada oma." Maya mengecup pipi oma sekilas kemudian berlari.

Sesampainya di kamar ia langsung terjun ke ranjang, merebahkan tubuh, mencari kenyamanan, dan mencoba menghilangkan rasa penat.

O iya, Maya lupa kalau dirinya belum ganti baju pasca di siram Meta kopi, untung saja oma Suka tak melihat bekas noda kopi di bajunya.

Perlahan ia berjalan ke depan cermin dan membuka bajunya, menyisakan tangtop hitam ketat.

Pikirannya terngiang tentang Almeta dan Gautama. Ada apa di antara mereka? Katanya Tama suka Maya? Tapi kenyataan nya?

Maya tersenyum miris, dalam hal perasaan saja masih ada yang menyia nyiakannya? lalu untuk apa dirinya hidup dan bernafas, sedangkan tak ada satu pun orang yang mengharapkan kannya.

Cewek itu mendongak penuh, menahan air matanya yang hampir jatuh.

Udah dong gak boleh gini. Batinnya.

Dadanya sangat sesak, mengingat Gautama menarik tangan Meta. Ia menggeleng miris.

Udah dia gak beneran suka sama lo, udah ya, gak boleh berharap sama orang yang ngarepin orang lain, nanti sakit lo. Batin Maya mengingatkan dirinya sendiri.

☕☕☕

Setelah mandi Maya pergi ke kafe, sekedar melihat lihat saja. Para karyawan menyapanya ramah, namun responnya hanya mengangguk dan tersenyum.

Maya duduk, ia berfikir,kafenya sudah lumayan besar dan pelanggannya juga sudah lumayan banyak. Rencananya mau buka cabang, tapi dimana? Dia juga masih sekolah, em nanti aja pas udah kuliah.

Cewek itu hanyut dalam lamunannya beberapa saat, saat mengecek ponselnya ternyata sudah jam 10 malam, selama itukah ia melamun?

Maya melihat luar dari dalam, kok belum tutup?

Cewek itu keluar ruangan, masih ada pelanggan rupanya. Saat Maya hendak menghampiri langkahnya tiba tiba terhenti.

TaMaya (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang