Kecewa?

132 90 233
                                    

Pa kabar kalean? Lama tak jumpa wkwk😂

Eh vote dulu⭐

☕☕☕

Maya lebih memilih melipat tangan kemudian terlelap daripada mendengarkan guru gendut yang ada di depan.

Yup, ini adalah mapel fisika yang errggh sangat membosankan. Bagaimana tidak? Kalau isinya saja hanya angka dan perhitungan yang sama sekali tidak di pahami oleh siswi bodoh seperti Maya.

Kalau saja iq nya setinggi Kim Namjoon,lah ini iq nya kelewat jongkok.

Baru saja Maya akan sampai dan berlayar di alam mimpi, namun mejanya di gebrak seseorang.

"Bangun kamu Maya! Sampe hafal banget saya sama kamu, selalu aja tidur tidur tidur tiduur terus!kalo gak gitu ya pasti bolos."

Seketika Maya dan bu gendut menjadi sorotan dan objek pertama di kelas IPA 3 itu.

Tatapan bu gendut berubah nyalang"sana keluar! Cuci muka kamu lalu cepet balik lagi, jangan bolos!"

"Oke," Respon Maya mengangguk datar.

Setelah kepergian Maya, bu gendut langsung menghirup nafas dalam"ada ada aja murid jaman sekarang."

"Sabar aja bu." Ceteluk salah satu siswi.

Maya sampai di lorong yang menghubungkan antara gedung IPA dan IPS. Ia sengaja mengambil jalur yang jauh dari tujuan pertama. Hitung-hitung bolos lagi.

Saat di depan cermin, Maya memperhatikan wajahnya sendiri. Ada bekas luka goresan di keningnya, saat menyentuh lukanya. Ingatan Maya kembali berputar pada kejadian beberapa tahun silam. Bersama Andre.

Maya memutuskan untuk keluar dari kamar mandi lalu ke rooftop untuk menghirup udara segar. Namun baru saja ia membuka knop pintu, tubuhnya langsung terdorong ke dalam lagi.

Pelakunya masih sama. Almeta Ratu.

Cewek itu menatap Maya dari atas sampai bawah "ck.gini kok di bangga-banggain, cuih." Meta berujar dengan gaya angkuhnya, tangannya terlipat di depan dada. Ia juga menatap Maya hina, seakan akan ialah gadis paling suci di sini.

Maya yang tersinggung hanya diam, ia tak boleh gegabah saat berhadapan dengan orang di depannya ini. Apalagi kali ini Meta bersama dengan Dila. Bisa di bilang posisi Maya sedikit bahaya.

"Eh jalang, lo gak usah deketin Tama lagi deh, dia tu pantesnya cuma sama gua tau nggak! Almeta Ratu."

Maya tersenyum sinis"terus urusannya sama gua?"

"Ya lo jadi cewek gak usah ganjen lah, deketin cowok orang sembarangan. Kayak orang gak laku aja." Meta meludah ke samping.

"Cowok lo tuh yang ganjen, main cium-cium orang sembarangan, eh salah ups." Maya berlagak keceplosan dan menutup mulutnya.

"Eh lo tuh jangan sok deh jadi orang, udah gak perawan aja masih belagu."

Refleks Maya menampar mulut Meta yang kurang ajar. Sedangkan Meta tersenyum menang, ia berhasil memancing emosi Maya.

"Mulut lo tuh minta di sambit ya!"

Maya melipat kedua tangannya dan maju ke depan ke arah Meta. Tatapannya menghunus"gua kasih tau lo ya-"

"Apa hm, Apa! Ngajak ribut lo?" Meta maju langsung mendorong tubuh Maya. Alhasil tubuhnya terbentur tembok, tak sampai di situ saja. Meta mencengkam kedua pipi Maya kuat hingga ia meringis di buatnya.

TaMaya (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang