Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hujan menyambutku begitu aku keluar dari perpustakaan kota setelah menyelesaikan tugasku. Belum terlalu larut, tapi aku sudah terlalu lelah dan malas untuk berjalan ke halte. Aku memutuskan menghubungi Jiyong Oppa memintanya untuk menjemputku, dan di sinilah aku menunggu jemputan di cafe yang tidak jauh dari perpustakaan kota.
Aku sedang memainkan bibir gelas sembari menatap rintikan hujan saat suara ramah pegawai cafe menyapa customer yang baru saja datang. Awalnya tidak ku perdulikan, tapi di detik selanjutnya aku langsung menoleh ketika mendengar suara yang sangat familiar di telingaku.
Itu senior tampanku.
Kami bertemu lagi. Tanpa disengaja, tanpa direncanakan. Seakan semesta sedang memberi hadiah padaku.
Apa dia juga dari perpustakaan?
Pemuda itu terlihat tampan dengan kacamata yang bertengger di hidung runcingnya, black hat yang menutupi kepalanya dan blackhoodie membungkus tubuhnya.
Ia sedang memilih cake yang berbaris di dalam etalase, aku menatapnya penasaran menantikan cake jenis apa yang akan menjadi pilihannya. Diam-diam aku meraih kamera yang berada di atas meja, dengan sekali bidikan aku berhasil lagi mendapatkan fotonya.
Jiyong Oppa yang baru saja datang sempat terkejut melihat aksiku, dia bahkan mengataiku penguntit. Sialan sekali. Padahal kan aku tidak mengikutinya, semesta saja yang senang mempertemukan kami tanpa sengaja.
