Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kami bertemu.
Kali ini disengaja, dan direncanakan.
Hehehe,
Sebentar, rahangku terasa pegal karena tak bisa berhenti tersenyum sejak tadi.
Hehehe,
Sejak perkenalan sebulan lalu, kami jadi sering bertemu. Kadang bersama Rose dan Jaehyun, kadang hanya kami berdua. Iya, berdua. Seperti saat ini kami sedang berada di cafe dekat perpustakaan kota.
Aku masih gugup, tentu saja. Meskipun kami sudah sering bertemu bahkan mengobrol hingga berjam-jam, berada di dekatnya sangat berbahaya untuk jantungku.
Dia masih mengerjakan tugasnya, sedangkan aku masih setia mencuri pandang padanya.
Ten suka americano, dan juga strawberrycheesecake. Dia akan selalu memesan itu setiap kali kami bertemu. Sebuah perpaduan yang cocok untuk dinikmati bersama.
Jika dulu aku diam-diam mengambil fotonya, kini aku bisa terang-terangan melakukannya. Tentu saja dengan alasan yang ku buat-buat. Ia bahkan tidak menaruh curiga padaku. Seperti saat kejadian di kantin waktu itu, ia bahkan tidak menanyakan apapun seolah tidak terjadi apa-apa.
Untung saja.
Akan sangat memalukan kalau aku ketahuan. Dan jika hal itu sampai terjadi, akan ku pastikan aku pindah sekolah saat itu juga.
Ten bukan tipe orang yang gila hormat, ia bahkan menyuruhku memanggilnya dengan nama tanpa perlu ada embel-embel senioritas. Selama ini dia terbiasa dengan kehidupan gaya barat yang hanya memanggil seseorang dengan namanya.
Lagi pula, dibanding memanggilnya dengan sebutan 'sunbae' bukannya lebih cocok kalau aku memanggilnya 'sayang'?
Tanpa sadar aku tertawa sendiri membuat Ten yang sedang mengerjakan tugasnya bertanya penasaran apa yang aku tertawakan. Bukannya menjawab, aku malah menyuruhnya berpose. Dengan dalih ingin mencoba kamera baruku, aku berhasil mendapatkan satu lagi fotonya.
Kedua sudut bibirku terangkat saat melihat hasilnya, ia tampan seperti biasa. Dan aku suka.
