Kim Doyoung

633 111 14
                                    

Aku melihatnya secara tidak sengaja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku melihatnya secara tidak sengaja.

Aku mengenalnya secara tidak sengaja.

Aku menyukainya secara tidak sengaja.

Semua terjadi begitu saja. Aku masih ingat saat pertama kali melihat Lisa di kantin. Gadis berambut panjang itu selalu terlihat ceria, auranya hangat berbeda denganku yang selalu memiliki aura dingin. Setidaknya itu yang selalu aku dengar dari teman-teman sekelasku, dan itu menjadi penyebab aku yang tidak pernah memiliki kekasih. Kata Kun dan Ten, bukan aku tentu saja. Karena jujur, aku merasa tidak ada yang salah dengan auraku.

Saat itu, aku tidak sengaja melihat Lisa yang sedang memegang kameranya berada tidak jauh dari lapangan basket. Disana ada tim basket dan beberapa murid lain yang sedang asik bermain. Niatku ke perpustakaan seketika batal ketika melihat gadis itu mengendap-endap seakan takut ketahuan.

'Apa yang sedang dia lakukan?' Batinku saat itu.

Dan tak butuh waktu lama, aku mengetahui jawabannya. Lisa sedang memotret diam-diam. Awalnya aku pikir itu hanya kebetulan, tapi ternyata tidak. Aku yang terlalu penasaran akhirnya tanpa sadar terus memperhatikan gerak-gerik gadis itu. Lisa akan langsung tersenyum lebar begitu ia selesai dan melihat hasilnya. Aku selalu menyukai senyumannya. Tanpa sadar aku akan ikut tersenyum saat melihatnya.

Ten. Ten Lee. Ternyata objek yang selalu ia potret diam-diam adalah Ten. Salah satu teman dekatku selain Qian Kun. Fakta itu sempat membuatku terkejut. Dibandingkan marah atau kesal, aku lebih merasa iri. Kenapa bukan aku yang dipotretnya diam-diam? Tentu saja jawabannya, karena bukan aku yang dia suka.

Mengetahui Ten dan Lisa menjadi dekat, bukan fakta yang menyenangkan buatku. Awalnya ku pikir, mereka akan segera resmi berkencan. Karena mereka semakin sering terlihat bersama dan juga aku yang tidak pernah lagi melihat Lisa memotret Ten dalam diam. Tapi nyatanya, aku salah. Bahkan sampai kami lulus pun mereka tidak pernah lebih dari seorang teman.

Saat melihat Lisa berada di kampus yang sama denganku, itu benar-benar mengejutkan. Aku terlalu bahagia sampai melupakan fakta kalau gadis itu mungkin saja mengikuti Ten. Sekali pun benar begitu, aku tidak masalah. Karena kedekatannya dengan Ten, aku bisa berkenalan bahkan berbagi cerita dengannya. Itu saja sudah cukup. Melihatnya dalam diam sudah menjadi kebiasaanku sama halnya dengan dia yang selalu memotret dalam diam.

Aku masih ingat bagaimana redupnya wajah Lisa saat melihat Jennie muncul di hari ulang tahun Ten. Gadis cantik dengan aura mewah yang belakangan ini memang sedang dekat dengan pemuda itu. Entahlah, aku tidak mengerti apa yang terjadi saat itu. Aku terlalu sibuk memperhatikan Lisa yang sibuk memasang senyum palsunya.

Ten dan Jennie semakin dekat, Aku dan Lisa semakin dekat. Bagaimana bisa? Tentu saja karena aku yang kesal melihat Lisa hanya diam dibalik kameranya tanpa berniat mengutarakan apa yang dipendamnya. Kalau akhirnya Ten akan bersama Jennie, aku bersumpah akan terus berada di sisi Lisa sekali pun hanya dijadikan pelarian. Tak apa. Aku akan menghiburnya, menghapus segala tentang Ten secara perlahan dari hatinya.

Tapi, seperti halnya sebuah drama romantis yang sudah disusun dengan baik, tidak semua akan berakhir dengan manis. Tidak untukku, karena pada akhirnya bukan aku si pemeran utama yang diinginkan seorang Lalisa Kwon.

Ya, begitulah.

📷📷📷

SkylaR🍂

Picture of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang