Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tadi saat aku baru saja selesai dengan kelas terakhir, aku dikejutkan dengan Ten yang sudah menungguku di parkiran. Dengan cengiran khasnya, ia menarikku ke dalam mobilnya dan membawaku ke sebuah pusat perbelanjaan. Dia terlihat tampan dengan kacamata yang bertengger dihidung runcingnya. Kaos hitam dan jaket denim benar-benar membuatnya semakin tampan.
Tadinya ku pikir kami akan menonton atau setidaknya makan bersama, tapi nyatanya ia hanya ingin aku menemaninya untuk membeli sebuah kamera. Kamera yang akhirnya ku tahu dibelinya karena seorang gadis bernama Jennie Kim. Ten membelinya karena mereka berencana pergi ke pantai bersama teman-teman gadis itu weekend besok. Dan dia berniat mengabadikan moment mereka sebanyak-banyaknya.
Ya, mereka sedang dekat dan dalam tahap menjalin hubungan. Istilahnya mereka ini tinggal menunggu waktu saja untuk resmi berkencan.
Jika kalian tanya apa kabar hatiku, tentu saja sudah mulai retak dengan perlahan. Sama halnya dengan mereka, hatiku juga tinggal menunggu waktu untuk hancur berkeping-keping. Salahkan aku yang memang terlalu banyak berharap, harusnya sedari awal aku tidak perlu berekspetasi apa-apa.
Semenjak aku mengetahui tentang Jennie, Ten semakin terbuka menceritakan kemajuan hubungan mereka. Bagaimana manisnya gadis itu setiap bertemu dengan Ten, bagaimana menggemaskannya gadis itu saat marah atau bahkan bagaimana cantiknya gadis itu saat mereka pergi berkencan.
