korban percobaan

988 201 92
                                    

Hari ini Winter tiba di rumah lebih lambat.

Jaemin yang sedang membaca novel milik Winter berjudul Harry Potter and the Prisoner of Azkaban dibuat bingung melihat Winter yang pulang dengan wajah sembab.

"Lo kenapa?" Jaemin menghampiri Winter dan menuntunnya untuk duduk di tepi tempat tidur.

Tangis Winter pecah. Jaemin pun panik, tidak tahu harus apa.

"Tenangin diri dulu, nanti cerita ke gua kalau lo mau." Jaemin mengelus bahu Winter lembut lalu beranjak dari duduknya.

"Jaket temen lo dibalikin?" Tanya Jaemin melihat jaket yang kemarin diceritakan Winter.

Winter menggeleng lemah. "Lupa."

"Jaemin." Panggil Winter.

"Kenapa?"

"Gue hampir dilecehin."

Nafas Jaemin tercekat. Ia menarik bangku belajar Winter agar dirinya bisa duduk berhadapan dengan gadis itu.

"Sama siapa? Kok bisa?" Tanya Jaemin khawatir.

"Sama pak Johnny, guru olahraga gue."

"Gila, bangsat banget."

Winter sedikit kaget, pertama kalinya ia mendengar Jaemin mengumpat.

"Lo diapain?"

"Dia tadi nyudutin gue, hampir aja gue dicium, untungnya ada Sungchan yang nolongin gue."

"Sungchan? Cowok kemarin?"

Winter mengangguk lemah. Dirinya masih sedikit trauma mengingat kejadian tadi.

"Terus gimana?"

"Sungchan nganter gue pulang. Dia bilang dia udah ngelaporin pak Johnny ke pihak yayasan. Tapi tetep aja, gue masih takut inget kejadian tadi." Ujar Winter. Airmatanya kembali menetes.

"Cowok itu nolngin lo mulu, ya." Gumam Jaemin bermonolog.

Winter mengangguk membenarkan.

Ia bersyukur, apa jadinya jika Sungchan tidak tiba tepat waktu? Membayangkannya saja sudah membuatnya lemas.

"Udah jam segini, gua balik deh." Pamit Jaemin membuyarkan lamunan Winter.

Seperti kemarin, Jaemin akan pamit pulang ketika malam tiba. Kemarin ia pamit jam 10, namun hari ini entah mengapa ia pamit lebih awal.

"Balik jam segini?" Tanya Winter heran.

"Iya, ada sesuatu." Jawab Jaemin cepat.

"Jaem, gue mau nanya sesuatu."

"Apa?" Jaemin menoleh.

"Kenapa kalau di alam manusia lo bisa berteleportasi dengan mudah kemana aja, tapi waktu di hutan itu kita harus dibakar dulu?"

"Good question, gua suka pertanyaan kritis kayak gini." Jaemin tersenyum.

"Di hutan permohonan ada tembok pelindung yang cuma bisa ditembus oleh kobaran api di podium itu. Kalau lo berada di hutan itu, lo ga akan bisa kemana-mana kecuali dibakar di atas podium itu. Intinya, podium itu kayak pintu kemana saja buat penghuni hutan."

"Pintu kemana saja, jadi inget Doraemon." Winter terkekeh.

"Lo suka nonton Doraemon?"

"Dulu, pas masih kecil. Waktu ibu masih ada gue sering nonton berdua sama dia. Kangen banget." Winter mendadak sendu.

"Gua juga kangen masa kecil gua, waktu masih jadi manusia. Tapi setidaknya lo masih bisa nonton kapan aja, kalau lo mau. Jujur gua iri."

make a wish | nct 2020 ft. winterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang