Winter terlonjak kaget ketika membuka mata dan melihat sebuah tangan melingkar di pinggangnya.
Jantungnya mencelos, wajahnya pucat pasih, sementara si pelaku hanya menyunggingkan smirk andalannya.
"Good morning, sweetheart."
Winter tidak membalas sapaan Taeyong.
Tubuhnya sedikit bergetar. Sebenarnya Winter masih trauma pada kejadian beberapa hari lalu.
"Kenapa sih, lo? Takut banget sama gua." Celetuk Taeyong menarik selimut Winter untuk menutupi tubuhnya.
"Sini." Panggil Taeyong dengan suara seraknya seraya menepuk-nepuk sisi ranjang tempat Winter tidur tadi.
Winter menggelengkan kepalanya. Ia meraih arloji peninggalan ibunya. Masih pukul tiga dini hari dan ia sudah dibangunkan oleh pria di hadapannya ini?
"Lo ngapain dateng jam segini?" Tanya Winter heran.
"Gua kan bakal ada buat lo selama seminggu ini. Nemenin lo dimana pun,"
"Termasuk nemenin lo di ranjang." Tambah Taeyong sambil memainkan alisnya.
"Jangan macem-macem." Gumam Winter.
"Tapi kenapa harus jam segini sih? Gue masih pengen tidur."
"Yaudah sini, sayang. Ngapain bangun coba?" Tanya Taeyong sengaja menggunakan nada manja.
Namun Winter tidak tergoda.
"Gue nanya, loh. Ga dijawab?" Winter cemberut.
"Ya kenapa emang kalau gua dateng jam segini? Itu artinya gua semangat menjalankan tugas."
"Jaemin biasanya dateng jam 5an"
"I'm not Jaemin." Jawab Taeyong santai.
"Gue ga bilang lo Jaemin, tuh."
"Kok ngeselin?!" Tanya Taeyong agak sensi.
Kemudian Winter tertawa kecil. Tidak menyangka pria itu sedikit sensitif, tentu saja tidak sesensitif Doyoung. First impressionnya pada Doyoung membuat Winter bersyukur bukan si pria galak itu yang menemaninya di minggu pertama.
Tapi sekarang ada Taeyong di kamarnya, apa yang kamu harapkan dari pria itu?
"Lo ngapain tadi peluk gue?" Tanya Winter pura-pura ketus.
"Kangen."
Gila, batin Winter.
"Lo baru ketemu gue di malam itu dan udah bisa bilang kangen?"
"It's called love at first sight, babe,"
Winter menepuk jidatnya. Haduh, belum apa-apa sudah dikasih cobaan.
"Lo gamau tidur lagi?"
"Engga."
"Kenapa takut banget sih? Padahal cuma peluk doang." Lirih Taeyong cemberut.
"Takut digrepe, ya?"
"Anjir!"
"HAHAHA, bisa mengumpat juga lo," Kekeh Taeyong.
Aduh, Winter bisa gila. Kalau boleh, Winter ingin menukar Taeyong dengan pengabul lain saja.
✨
"Winter, bawain cemilan dong."
"Bentar Soyeon, gue lagi nyuci baju."
"Ck, tinggal bentar kenapa sih?"

KAMU SEDANG MEMBACA
make a wish | nct 2020 ft. winter
عشوائي❝kehidupan winter berubah semenjak punya buku itu.❞ 2021, ©jaejuseyo