Winter pusing.
Dosa apa yang telah ia lakukan sampai harus terjebak seminggu bersama Taeyong?
"Di sini nih, masih keliatan." Lirih Taeyong.
Winter berdecak namun tetap melakukan hal yang sama, mengoleskan concealer ke leher Taeyong yang masih ada bekas kemerahan.
"Soyeon ganas juga, anjir. Walaupun kita ga sampai nananinu. Just kissed, but she knows how to make it more fun."
"Shut up, gue gamau denger apapun." Perintah Winter.
"Tapi lo harus tau she kissed me like there's no tomorrow, i--"
"Too much information!!"
"Hahaha, tapi serius dia jago banget. Kita cuma sampai situ doang, padahal gua pengen lebih."
"DIEM!!"
"Lo teriak gitu ga takut kedengeran sama yang lain?"
Shit, benar juga.
"Panik." Kekeh Taeyong.
"Apa sih lo?!"
"Tenang aja, kamar lo itu ada peredam suaranya sejak hari pertama lo dipilih jadi client kita. Pembicaraan kita aman."
Winter ber-oh ria. Terlalu banyak hal mengejutkan dan membingungkan sejak ia terpilih sebagai 'client' mereka, ia mulai terbiasa dengan hal itu.
"Mumpung ga kedengeran nih, lo gamau ngapain gitu?" Tanya Taeyong nakal.
"Gak." Singkat Winter.
Taeyong cemberut.
"Lo ngapain sih nyuruh gue olesin ginian?"
"Ya nanti kalo diliat orang malu lah."
"Oh punya malu juga lo?"
"Ya punya lah?!!"
Winter terkekeh. "Lo sensian mulu, kayak Doyoung."
"Jangan disamain dong, Doyoung tuh sensinya ga jelas, dikit-dikit marah."
"Lagian siapa juga yang mau liat leher lo?" Tanya Winter.
"Ya orang-orang lah. Ntar malem gua mau cabut, ikut ga?"
Dengan cepat Winter menggeleng.
"Ga asik banget. Lo takut gua apa-apain?"
"Iya." Jawab Winter cepat, membuat Taeyong ingin tertawa melihat kepolosan gadis itu.
"Haha, serius? Santai gua ga akan macem-macem sama lo. Gua menghargai lo sebagai client gua, unless you want it more--"
Taeyong menutup rapat mulutnya saat tatapan Winter seakan dapat menusuk masuk ke matanya saat itu juga.
"Emang mau kemana?" Tanya Winter setelah hening beberapa saat.
"Ke Club."
"Hah? Tapi gue belum punya ktp, gimana cara masuknya?" Tanya Winter polos.
"Ya lo pikir gua punya ktp?"
Iya juga, tinggalnya aja di hutan antah berantah.
"Terus gimana?"
"Lo lupa gua bisa teleport?"
Winter merutuki dirinya, bisa-bisanya ia lupa pada kemampuan tujuh pengabul permohonan itu.
"Jaemin dulu kemana aja?"
"Ga kemana-mana, paling ikut gue ke sekolah doang."
"Dasar bocah itu, ga menggunakan kesempatan dengan baik. Tapi Jaemin masih mending. Gua berani taruhan, Lucas ga akan bergerak dari tempat tidur sampai hari dimana dia harus ngelakuin tugasnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
make a wish | nct 2020 ft. winter
De Todo❝kehidupan winter berubah semenjak punya buku itu.❞ 2021, ©jaejuseyo