"Dasar bucin," celetuk Lucas setelah Winter melontarkan wish-nya.
"Ish, yaudah sih?!" sungut Winter. Wajahnya memerah karena malu.
"Lain kali kalau nulis gausah kayak bikin cerpen," ujar Lucas.
"Maksud lo?"
"Sebenernya lo boleh aja cuma nulis nama dan wishnya, kerajinan banget lo nulis curhatan udah kayak bikin cerpen."
"Terus siapa korbannya?" Tanya Lucas malas. Ya, ia malas menjalankan tugas karena kalau sudah selesai ia harus segera kembali ke hutan dan yang pasti Lucas akan merindukan kasur empuk milik Winter.
"Ningning," jawab Winter.
"Ningning? Kayak kenal,"
Lucas terlihat berpikir. Kali ini ia memaksa otaknya bekerja, mengingat siapa Ningning.
✨
Lucas dan Winter memasuki sebuah cafe yang terkenal mahal, tentu saja Winter harus mengerahkan tenaga ekstra untuk membuat Lucas mau menemaninya.
Setelah permintaannya terkabul Winter mendadak jadi kaya raya. Seorang pria mendatangi rumahnya, memberi kabar bahwa ternyata sebelum kakeknya wafat, ia meninggalkan semua warisannya untuk Winter dan hari itu adalah waktu yang telah ditentukan kakeknya agar pria itu datang menemui Winter.
Sungguh suatu kebetulan yabg tak terduga.
Namun Winter tahu, semua itu berkat Xiaojun, si pengabul permohonan kedua.
Winter dan ibu tirinya kini tinggal di rumah yang sangat mewah, kehidupannya kini bergelimang harta.
Winter dan Lucas memilih tempat di pojok cafe.
"Lo mau pesen apa?" Tanya Winter.
"Pesen lo aja, kira-kira berapa ya?"
Hening.
"Hahaha, becanda Winterrr!! Gua bukan Taeyong," Lucas tertawa lebar.
"Ga jelas lo," ejek Winter yang mau tak mau ikut tertawa melihat wajah konyol Lucas lalu kembali melihat daftar menu.
Lucas kembali mengedarkan pandangannya. Entah mengapa insting membunuhnya menajam, sepertinya sang korban sedang berjarak dekat dengannya.
"Shit." Umpat Lucas.
Winter mengikuti arah pandangan Lucas, lalu tersenyum nakal.
"Itu dia Ningning, orang yang harus lo bunuh,"
Sekarang Lucas ingat siapa Ningning.
"Winter, fyi Ningning itu sepupunya mantan gua." Seru Lucas yang pandangannya tak lepas dari Yuqi, sang mantan.
✨
"Winter, kenapa lo lakuin semua ini?" Tanya Sungchan. Ia mencengkram kedua bahu Winter, membuat gadis itu kesakitan.
Berita tentang Ningning yang kabarnya meninggal bunuh diri membuat satu sekolah geger. Mereka menduga Ningning tidak kuat ditinggal Giselle, hingga dirinya pun menyusul sang sahabat.
"Apa sih? Gue ga ngerti lo ngomong apa,"
"Udahlah, gua tau semuanya. Lo udah dikuasai sama iblis-iblis itu," seru Sungchan.
Winter tercengang. Namun berusaha bersikap biasa saja.
"Gua harap lo bisa lepas dari mereka," ujar Sungchan.
"Maaf Sungchan, gue ga bisa. Hal-hal yang gue mau bisa gue dapetin lewat mereka."
"Tapi cara lo salah!" Bentak Sungchan.
Sungguh, ia tidak bermaksud membentak Winter namun emosi dan rasa takut menguasai dirinya. Ia takut kehilangan Winter.
"Lo ga usah sok peduli sama gue, bukannya lo sendiri yang bilang kalau kita ga pernah deket?" Tanya Winter. Dirinya juga tak kalah emosi.
"Lo berubah Winter. Lo ga kayak Winter yang dulu," lirih Sungchan lalu pergi meninggalkan Winter.
Winter sangat kesal.
Satu permohonannya tidak terwujud.
✨
"Damn!" Lucas mengacak rambutnya frustasi.
Ia gagal membuat mewujudkan permohonan Winter.
Alih-alih menjadi pacar Sungchan, Winter malah semakin dibenci pria itu.
Winter juga menceritakan percakapannya dengan Sungchan, membuat Lucas menerka-nerka siapa sebenarnya Sungchan ini.
"Winter, maaf karena gua ga berhasil mewujudkan permohonan lo. Gua udah gagal," lirih Lucas membuat Winter tak tega.
"Gapapa, gue kan masih bisa minta lagi,"
"Tapi tetep aja, satu permohonan lo terbuang sia-sia,"
Winter tersenyum pahit.
"Lo tau ga alasan kenapa permohonan gue ga terkabul?" Tanya Winter.
"Ada beberapa faktor sih, tapi setelah lo cerita tentang percakapan lo sama dia tadi, gue jadi bertanya-tanya siapa sebenernya si Sungchan ini, dan apa lagi yang dia ketahui tentang tujuh pengabul permohonan,"
Sebenarnya Winter ingin tertawa karena baru kali ini ia melihat wajah serius Lucas. Biasanya pria itu hanya leha-leha dan malas diajak diskusi.
"Terus sekarang kita harus apa?" Tanya Winter.
"Lo tunggu aja sampai pengabul selanjutnya dateng, gua harus balik ke hutan," ujar Lucas.
Entah mengapa Winter dapat merasakan tatapan sedih Lucas. Entah apa arti dari tatapan itu.
Lucas berjalan ke sudut kamar Winter, bersiap untuk pulang kembali ke hutan.
Namun sebelum merapalkan mantra, ia menatap Winter sendu.
"Winter, gua gatau bakal ketemu lo lagi atau engga, jadi sekali lagi gua minta maaf." Lirih Lucas lalu lenyap dari pandangan Winter membuat gadis itu tertegun.
✨
Hiks lucas :(
Oh ya, udah pada bisa nebak asal usul dari ketujuh pengabul permintaan? hehe
jangan lupa vote + comment yaa, thanks
KAMU SEDANG MEMBACA
make a wish | nct 2020 ft. winter
Random❝kehidupan winter berubah semenjak punya buku itu.❞ 2021, ©jaejuseyo