It's your birthday make a wish
"AAAAAAAA!!"
"Diam!"
Tubuh Winter seketika bergetar hebat melihat siapa yang berdiri di depannya.
Seorang pria berkulit pucat bertudung dan berpakaian serba hitam berdiri disana, menatapnya dengan tatapan yang membuat Winter merinding ketakutan.
"Ikut gua."
"K-kemana?" Suara Winter tercekat.
"Ck, banyak tanya. Ikut atau mati?"
Winter membulatkan matanya.
Bahaya, nyawanya di ujung tanduk.
Mau tak mau ia berjalan mengikuti pria itu, sambil berharap tidak ada hal buruk yang terjadi padanya.
Mereka berjalan, melewati persimpangan jalan itu.
Namun ada yang berbeda, tempat ini terasa sangat asing bagi Winter.
Dingin kembali mencekam, sesekali Winter mengedarkan pandangannya. Tempat ini seperti sebuah hutan. Bagaimana bisa ia berada disini?
"Doyoung."
Pria yang berjalan di depan Winter itu menghentikan langkahnya dan berbalik membuat Winter lantas mengikutinya.
Winter refleks memundurkan tubuhnya ketika melihat seseorang di belakangnya. Bagaimana bisa? Padahal ia yakin tidak ada yang mengikutinya dan pria itu.
"Apa?" Jawab pria yang dipanggil Doyoung itu dengan ketus.
"Lo kemana aja? Ritualnya udah selesai."
Doyoung melirik Winter sekilas, "gua jemput anak ini, lama banget nemuin jalan ke sini. Kayaknya yang kemarin ga selama dia, deh."
Winter mencoba untuk mengerti topik pembicaraan dua pria itu. Namun nihil, tidak ada yang dapat ia ketahui. Winter clueless.
Pria yang tadi berbicara dengan Doyoung itu menatap Winter dengan saksama. Tatapannya sangat dingin, berbeda dengan Doyoung yang tatapannya seperti penuh amarah.
"Jadi, dia?" Tanya pria itu.
Doyoung hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Gue kenapa?" Tanya Winter polos.
Pria itu menyunggingkan senyum tipis.
"You'll find out soon, babe."
Winter merinding karena untuk pertama kalinya ia dipanggil seperti itu.
Pria itu lantas memperkecil jarak tubuhnya dan Winter, membuat Winter semakin mundur dan tanpa sadar menabrak tubuh Doyoung yang sedaritadi berdiri di belakangnya.
"Taeyong, stop!"
Taeyong menghentikan aksinya lalu tersenyum tipis.
"She smells good." Lirih Taeyong.
"Lo bisa ngelakuin apapun sama dia ketika giliran lo. Sekarang, tahan dulu." Ujar Doyoung ketus.
"Good idea, lo harus siap-siap. We'll make it from dusk till dawn." Taeyong memberi wink pada Winter lalu pergi begitu saja.
Kepala Winter mendadak pusing. 'Klien', 'giliran'? Apa arti semua ini?
Ditambah perkataan Taeyong yang membuatnya semakin merinding. Sebenarnya apa yang akan mereka lakukan pada Winter.
"Lo mau disitu terus?" Tanya Doyoung sama ketusnya. Tanpa Winter sadari Doyoung sudah berada beberapa langkah di depannya.
"Iya iya, marah mulu." celetuk Winter.
KAMU SEDANG MEMBACA
make a wish | nct 2020 ft. winter
Random❝kehidupan winter berubah semenjak punya buku itu.❞ 2021, ©jaejuseyo