prolog

2.4K 139 4
                                    

Di sebuah hutan yang cukup lebat terlihat empat orang anak remaja yang sedang berjalan menyusuri seluruh hutan, mereka berempat berjalan beriringan

Masing masing dari mereka sibuk celingak celinguk melihat area sekitar, mencari hal yang kini menjadi bagian dari misi yang mereka jalani bersama

Mereka adalah anggota Tapops  yang kini sedang menjalankan misi untuk mencari power sphera

"Weeee, aku capek nih istirahat dulu lah ya minimal" Ucap salah satu remaja dari keempat remaja tadi , manik Aquamarine cerahnya tampak sayu ingin di ditutup oleh tirai kelopak mata. Sedari tadi ia sudah menguap lebar beberapa kali

"Kak ice udah capek, padahal kita baru jalan tigapuluh menit loh.Separuh mengelilingi hutan aja belom"

Menyahut ucapan kakaknya, seorang remaja yang memakai pakaian serba hitam dan hijau melirik ke arah remaja bernama ice itu, manik hijau yang terlihat seperti baru emerald itu menatap kakaknya yang kini sedang terbaring di tanah tak mempedulikan jika pakaiannya akan kotor

"Eleh, ice kan pemalas emang gitu diamah jangankan tigapuluh menit,lima detik aja kecapekan diamah"

Remaja berkacamata visor di sebelah Thorn menyahut, lalu berbalik melirik hal yang di lakukan  oleh kakaknya yang sedang terbaring di tanah hendak menutup matanya

Ice menghela nafas dengan kasar

"Bodoamat, yang penting aku mo tidur"

Ucapnya terlihat sama sekali tak mempedulikan kakaknya yang serba orange itu

"Bangun!"

remaja yang berada di barisan paling depan turun tangan untuk mengatasi masalah adik pemalasnya itu, dengan memberikan tatapan tajam cukup untuk membuat adiknya langsung bangun. Manik Ruby nya berkilat tajam

"Iya iya deh"

ucap ice bergidik ngeri, ia tahu seberapa kejam kakaknya ketika menghajar orang yang membuatnya kesal, jadi ia berusaha untuk tidak melakukan  melakukan hal yang membuat kakaknya kesal

Halilintar  memanglah anak yang jarang berbicara tetapi sekalinya ia berbicara omongannya sangat pedas dan setajam silet, dia juga tidak akan segan untuk menghajar orang orang yang mengganggu dirinya

"Sebenarnya apakah benar pelaku lari sampai ke hutan yang ada di planet bumi ini, benar benar tidak logis"

ice mulai mengeluh lagi dia menendang batu batu kecil yang ada di dekat kakinya

"Padahal kejadian itu terjadi saat dini hari, jadi pelaku belum tentu dapat pergi jauh sampai kesini"

thorn yang sependapat dengan ice memberikan pendapat pribadinya

Solar yang sedari tadi mendengarkan kembali melirik ke arah dua kakaknya itu lalu menghela nafas dengan kasar

" Kalian tidak membaca arahan misi ya, kita di sini untuk memeriksa sinyal power sphera yang di curi, meskipun sinyalnya lemah tetapi masih ada kemungkinan"

"Kalian selalu saja begitu benar benar merepotkan, apa kalian benar benar ingin menjadi agen yang hebat?"

"Tentu saja, aku hanya malas membaca lembar lembar kertas menyebalkan itu'

"Tetapi kita sudah memeriksa titik lokasi sinyal power sphera itu dan tidak menemukan apapun"

Mereka bertiga terdiam mendengar pendapat Thorn, sejak kapan anak ini menjadi orang yang mudah mencerna informasi misi bahkan memberikan pendapat yang  cukup mengesankan

"Itu tidak sepenuhnya salah sih, tetapi komandan meminta kita untuk memeriksa lebih lanjut"

"Dan juga kita harus memeriksa hutan ini, ada yang tidak beres instingku mengatakan ada orang lain di hutan ini"

Halilintar menajamkan pandangannya, manik Ruby miliknya mengkilat di kegelapan hutan yang cukup rimbun

Thorn mengatupkan jari jemari tangan kanannya di dagu, ia sedang memikirkan kemungkinan kemungkinan yang ada, sekilas ia merinding lalu reflek memutar tubuhnya menghadap ke arah belakang, ia menatap tajam ke arah pohon yang cukup besar

"SIAPA DISANA" Thorn berteriak dengan keras, membuat  yang lain bersiaga lalu memasang kuda kuda, mereka ikut menatap ke arah yang di tatap oleh Thorn.

__________________________________

Saya sengaja unpub ni cerita, kenapa?

Jujur aja saya ngakak selagi membaca ulang fanfic saya yang ini

Penulisannya terkesan berantakan dan abstrak walau udah pernah saya revisi, mungkin ini pengaruh dari membaca karya karya author WP tingkat S

Jadi saya memutuskan untuk merevisinya lagi, walau gatau akan selesainya kapan

Habisnya absurd banget saya bacanya, dan saya ngakak membaca cerita saya sendiri

Kesannya mengejek diri sendiri wkwkwk

Yodah saya usahain cepet selesai revisinya

To Be Happier [Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang