"Hei apakah kalian tidak merasa kalau sikap Thorn sedikit aneh?" Ucap solar, setelahnya dia menyuap sesendok nasi goreng ke mulutnya
Yang lain menoleh kearah solar dan menatapnya, jika di lihat secara seksama solar terlihat menyebalkan. Sempat sempatnya dia memakan suapan terakhir nasi gorengnya sambil menjeda perkataannya
Halilintar mendengus, dia mengalihkan pandangannya dari Solar. "Memang sikap Thorn sedikit aneh, tetapi kurasa dia hanya tak enak badan saja" Halilintar mencoba berpositif thingking
"Tapi bang hali, tadi aku memeriksa suhu tubuhnya, dan ya normal normal saja" Sahut gempa mengalihkan pandangannya untuk menatap Halilintar
Halilintar sedikit terkejut mendengarnya
"Benarkah? Kalau begitu jelas dia bersikap aneh" Ucap Halilintar sambil menghela nafas"Tidak biasanya Thorn melewatkan sarapan begitu saja" Ucap ice sambil menyantap nasi gorengnya, dia terlihat sangat menikmati nasi goreng itu
"Benar kan, padahal dia adik kecil yang penurut! Ada apa dengannya hari ini? " Ucap Solar dengan gaya sok dramatis
Halilintar menatap datar Solar, raut mukanya menunjukkan wajah jijik. "Padahal yang anak bungsu itu kau! " Ucap Halilintar dengan cuek
Solar langsung menatap Halilintar tak suka, kenapa kakaknya yang suka warna hitam dan merah itu suka mengganggu suasana
"Apa hal ini berhubungan dengan dia? " Tanya Blaze, dengan santainnya dia melupakan satu hal
Para elemental sontak Mempelototi Blaze, oh ayolah masa dia lupa kalau mereka merahasiakan hal tentang Thorn dari Fang,Yaya, Ying dan Gopal
Keempat teman para elemental itu sontak langsung menoleh kearah Blaze, Blaze ini mulutnya benar benar ember sekali bisa bisanya dia keceplosan seperti ini
"Dia? Dia siapa" Tanya Fang sambil mengerutkan keningnya
"Huh, ituloh si re... " Perkataan Blaze terpotong karena Ice yang kebetulan berada di samping Blaze langsung menginjak kaki Blaze dengan kuat,dari raut mukanya terlihat sekali bahwa ia sengaja melakukannya
Sontak Blaze langsung berteriak kesakitan karena Ice menginjak kaki Blaze sangat kuat, sepertinya ada dendam pribadi
Taufan menertawakan Blaze, raut mukanya terlihat lucu ketika kesakitan tadi membuat Taufan tertawa secara spontan. Taufan langsung berhenti tertawa ketika melihat gempa sudah memasang wajah seram di samping Blaze, membuatnya bergidik ngeri
"AHHHH, APA YANG KAU LAKUKAN ICE" Ucap Blaze seraya berteriak kesakitan, dia langsung menarik kakinya dan mengusap usapnya. "Sakit tau gak sih, coba sini kakimu ku injak" Ucap Blaze berniat membalas Ice
Blaze mencoba untuk menginjak kaki Ice, tetapi Ice berhasil menghindarinya. Hal ini membuat Blaze kesal sehingga dia berniat untuk melemparkan gelas kosong dihadapannya ke Ice, tetapi ditahan oleh gempa
Aura gelap menguar dari gempa, dia tersenyum manis ke arah Blaze tetapi wajah gempa malah terlihat menyeramkan
"Blaze, sudah cukup buat masalahnya" Ucap Gempa yang masih mempertahankan senyuman mengerikannya
Blaze berkeringat dingin melihat wajah serta aura menyeramkan kakaknya yang terasa mengerikan ini. "Baik kak gem"
Fang menatap datar interaksi antara manusia berwajah mirip yang ada di hadapannya, jujur saja menurutnya sikap para elemental yang ada dihadapannya lebih aneh dari sikap Thorn
KAMU SEDANG MEMBACA
To Be Happier [Slow Up]
Fiksi Penggemar©Monsta Thorn menjadi detektif dadakan ketika semua hal mengejutkan terus berdatangan padanya, Dan lebih parahnya kekuatannya di incar oleh orang misterius, tetapi dia di bantu oleh sosok lain dirinya untuk mengungkap misteri satu demi satu Akankah...