XV. Keanehan

983 91 11
                                    

"Hei apakah kalian tidak merasa kalau sikap Thorn sedikit aneh?" Ucap solar, setelahnya dia menyuap sesendok nasi goreng ke mulutnya

Yang lain menoleh kearah solar dan menatapnya, jika di lihat secara seksama solar terlihat menyebalkan. Sempat sempatnya dia memakan suapan terakhir nasi gorengnya sambil menjeda perkataannya

Halilintar mendengus, dia mengalihkan pandangannya dari Solar. "Memang sikap Thorn sedikit aneh, tetapi kurasa dia hanya tak enak badan saja" Halilintar mencoba berpositif thingking

"Tapi bang hali, tadi aku memeriksa suhu tubuhnya, dan ya normal normal saja" Sahut gempa mengalihkan pandangannya untuk menatap Halilintar

Halilintar sedikit terkejut mendengarnya
"Benarkah? Kalau begitu jelas dia bersikap aneh" Ucap Halilintar sambil menghela nafas

"Tidak biasanya Thorn melewatkan sarapan begitu saja" Ucap ice sambil menyantap nasi gorengnya, dia terlihat sangat menikmati nasi goreng itu

"Benar kan, padahal dia adik kecil yang penurut! Ada apa dengannya hari ini? " Ucap Solar dengan gaya sok dramatis

Halilintar menatap datar Solar, raut mukanya menunjukkan wajah jijik. "Padahal yang anak bungsu itu kau! " Ucap Halilintar dengan cuek

Solar langsung menatap Halilintar tak suka, kenapa kakaknya yang suka warna hitam dan merah itu suka mengganggu suasana

"Apa hal ini berhubungan dengan dia? " Tanya Blaze,  dengan santainnya dia melupakan satu hal

Para elemental sontak Mempelototi Blaze, oh ayolah masa dia lupa kalau mereka merahasiakan hal tentang Thorn dari Fang,Yaya, Ying dan Gopal

Keempat teman para elemental itu sontak langsung menoleh kearah Blaze, Blaze ini mulutnya benar benar ember sekali bisa bisanya dia keceplosan seperti ini

"Dia? Dia siapa" Tanya Fang sambil mengerutkan keningnya

"Huh, ituloh si re... " Perkataan Blaze terpotong karena Ice yang kebetulan berada di samping Blaze langsung menginjak kaki Blaze dengan kuat,dari raut mukanya terlihat sekali bahwa ia sengaja melakukannya

Sontak Blaze langsung berteriak kesakitan karena Ice menginjak kaki Blaze sangat kuat, sepertinya ada dendam pribadi

Taufan menertawakan Blaze, raut mukanya terlihat lucu ketika kesakitan tadi membuat Taufan tertawa secara spontan. Taufan langsung berhenti tertawa ketika melihat gempa sudah memasang wajah seram di samping Blaze, membuatnya bergidik ngeri

"AHHHH, APA YANG KAU LAKUKAN ICE" Ucap Blaze seraya berteriak kesakitan, dia langsung menarik kakinya dan mengusap usapnya. "Sakit tau gak sih, coba sini kakimu ku injak" Ucap Blaze berniat membalas Ice

Blaze mencoba untuk menginjak kaki Ice, tetapi Ice berhasil menghindarinya.  Hal ini membuat Blaze kesal sehingga dia berniat untuk melemparkan gelas kosong dihadapannya ke Ice, tetapi ditahan oleh gempa

Aura gelap menguar dari gempa, dia tersenyum manis ke arah Blaze tetapi wajah gempa malah terlihat menyeramkan

"Blaze, sudah cukup buat masalahnya" Ucap Gempa yang masih mempertahankan senyuman mengerikannya

Blaze berkeringat dingin melihat wajah serta aura menyeramkan kakaknya yang terasa mengerikan ini. "Baik kak gem"

Fang menatap datar interaksi antara manusia berwajah mirip yang ada di hadapannya, jujur saja menurutnya sikap para elemental yang ada dihadapannya lebih aneh dari sikap Thorn

To Be Happier [Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang