VII. Saling Mempercayai

1K 113 15
                                    

Thorn masih bersama reverse di dalam ruangan serba putih ini, mereka hanya saling tatap selama beberapa menit dan saling tersenyum hangat seolah olah mereka sudah sangat akrab, ya tidak heran sih lagian mereka itu kan satu

"Kau harus persiapkan dirimu, lawan kita bukan orang sembarangan" reverse mengacungkan kepalan tangannya ke hadapan Thorn

Thorn menatap kepalan tangan itu sejenak lalu ia tersenyum dan membalas kepalan tangan itu

"Tentu saja, aku akan berusaha sekuat tenaga"

Mereka mempertahankan posisi itu selama beberapa menit, mereka saling tersenyum dengan pandangan hangat, sepertinya mereka mulai saling mempercayai satu sama lain

Awal dari kerja sama dua orang yang berbeda tetapi satu itu dimulai, demi mengalahkan musuh yang akan di hadapinya

Mereka melepaskan tautan kepalan tangan itu

"Sebentar lagi kau sadar, aku harus cepat cepat memberi tahu dirimu"

"Eh sekarang ini aku masih tak sadarkan diri kah?" Thorn menepuk nepuk pipinya

"Ya, ini akan bawah sadar mu, di dunia nyata kau masih tak sadarkan diri"

"Begitu, jadi?" Thorn menaikan sebelah alisnya

"Kita memang tidak bisa sesuka hati bertemu, tetapi aku bisa mengendalikan tubuhmu dan bertelepati denganmu"

"Kita bisa berkomunikasi lewat telepati?!"

"Iya, meski tidak setiap saat tapi ini berguna untuk memberitahu informasi yang kutahu"

"Bakal repot kalau kau selalu mengambil alih tubuhku"

"Yaelah, kalau bisa juga aku mau pakai wujudkan sendiri kali"

"Loh waktu itu kan kamu bisa"

"Itu cuma sementara"

Memang benar waktu kemunculan reverse pertama kali ia menunjukkan wujudnya sendiri, walau dia sangat menyebalkan,tiba tiba muncul lalu berbicara hal aneh dan menyerang, siapa yang tidak kaget dan kesal coba?

Reverse tersenyum ketika suasana sekitar mulaing menggelap, tanda bahwa Thorn harus segera kembali ke dunia nyata

"Aku mempercayakan hal di sana padamu"sahut reverse seraya tersenyum lebar

"Aku juga mempercayaimu yang di sini" Thorn balas tersenyum lebar

Dengan perlahan kegelapan menelan ruangan yang tadinya bernuansa putih itu

•••

Hal yang pertama kali Thorn lihat setelah membuka matanya adalah langit langit ruang kesehatan Tapops, ia bisa merasakan tubuhnya yang pegal tiduran seperti ini selama beberapa hari membuat tubuhnya kaku

Dia mencoba mengubah posisinya menjadi duduk dengan susah payah, di tangan kirinya terdapat jarum infus yang menancap

"Dimana yang lain" gumam Thorn melihat seisi ruang kesehatan, suaranya serak karena tenggorokan nya kering karena belum minum sehari lebih

Di sana tidak ada siapapun kecuali dirinya sendiri

"Mungkin jalani misi" ucap Thorn mencoba untuk berpikir positif

To Be Happier [Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang