[Sebelum baca wajib vote dulu, makasi kakak cantik/ganteng^^]
---
Anneth terduduk kaku, bagaimana tidak? Kini dia menjadi sorotan banyak orang karena berada di tengah-tengah ketiga dokter tampan.
Saga, Elvaro, dan Archer. Rencananya Saga mengajak Anneth makan di salah satu cafe untuk membahas perkembangan Reza bersama rekan baru nya Archer.
Namun dengan tiba-tiba Elvaro meminta izin agar bisa ikut bersama mereka, jadilah sekarang Anneth berada di antara ketiga dokter.
Ditambah lagi mereka bertiga mengenakan pakaian dinas nya, kemeja panjang, celana bahan, sepatu pdh dan yang paling identik yaitu jas dokter yang berwarna putih itu.
Gadis itu memegangi kepalanya dengan kedua tangan yang bertumpu pada meja.
Saga, Elvaro, juga Archer saling menatap bingung juga tidak enak.
"Lo sih pake segala ikut," ucap Saga kepada Elevaro.
Mereka memang akrab karena ayah mereka berdua adalah kakak beradik.
"Ya, gue kan jagain Netha," bela Elvaro.
"Lah fungsinya gue apaan? Kalo Netha udah pergi sama gue, keselamatannya udah pasti terjamin," jelas Saga.
"Lo mah ngajak keluar Netha cuma modus doang," ejek Elvaro.
"Modus gimana sih, ini gue mau bahas tentang perkembangan nya Reza. Gue juga ngajak Archer," ucap Saga tak mau kalah.
"Gue pulang aja deh," ucap Anneth bangkit dari duduknya dan tak lupa meraih tas selempang nya.
"GAK BISA."
Mereka semakin menjadi pusat perhatian karena ketiga dokter itu berucap bersamaan, Anneth kembali duduk dan langsung menyelundupkan wajahnya di balik lipatan tangan.
"Lo sih!" tuduh Saga.
"Gue terus yang kena," ujar Elvaro.
Archer sedari tadi hanya diam, terlebih lagi Anneth yang duduk berhadapan dengan dokter baru itu.
"Udah kalo gini terus kapan mulai nya?" tanya Archer yang akhirnya mengeluarkan suara.
"Oke langsung bahas aja deh ya," ujar Saga mengeluarkan stopmap yang berisikan beberapa hasil laboratorium kesehatan Reza.
"Pesen makan dulu kek elah, lo gini juga Neth tiap jalan sama bang Saga? Miris amat kagak dijajanin," celetuk Elvaro.
"Balik aja deh sana ke rumah sakit," perintah Saga.
"El diem dulu deh mending, ini tuh mau bahas penting tau nggak," ucap Anneth menegakkan tubuhnya.
"Kok lo sekarang jadi bela bang Saga sih?" tanya Elvaro.
"Gue telfon om Adam nih ya, ganggu terus lo kerja nya. Pasien lo noh terbengkalai," ancam Saga sembari mengeluarkan ponselnya.
"Yahhh jangan dong, oke fine gue diem nih."
"HEH!"
"Apalagi sih, salah terus gue di mata kalian."
"Ya nggak gitu!" ucap Saga melempar gulungan tisu dan tepat mengenai kepala Elvaro.
Pasalnya Elvaro bersandar pada bahu Anneth, jadi Saga dan Archer sontak mengucapkan kata tadi.
"Netha tau kan pasien yang mengidap Glioblastoma cuma punya harapan hidup yang tipis?" tanya Saga membuka percakapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HI! EX [END]
General FictionMove on itu lama, yang sebentar cuma hubungan kita. Hi! Ex. Ketemu ex setelah sekian lama lostcontac, udah berhasil move on, udah berhenti peduli, udah nggak pernah kepikiran lagi. Kisah ini bukan sekedar menceritakan sepasang 'mantan' kekasih yang...