𝐇𝐈! 𝐄𝐗 || 𝐁𝐀𝐁 𝟒

5.8K 532 24
                                    

[Sebelum baca wajib vote dulu, makasi kakak cantik/ganteng^^]

---

"Kadang sakit hati itu justru obatnya ada sama orang yang nyakitin."

•••

"Kurangin makan eskrim, gak sehat."

Pria itu berucap sembari mengelus puncak kepala gadisnya yang tengah memakan eskrim matcha dengan lahap, menatapnya dengan penuh kasih sayang. Betapa sayangnya dia dengan gadis di hadapannya itu.

"Iya dokter Iqbaal."

"Nanti aku nggak mau dipanggil dokter Iqbaal."

"Terus?"

"Dokter Archer."

Gadis itu terkekeh, nama pria di hadapannya ini memang bagus. Di pikirannya sekarang membayangkan pria itu memakai jas putih dengan stetoskop yang menggantung di lehernya.

"Iqbaal Archerio Nixon, S. Ked."

Uhuk ... Uhuk ...

Anneth terbatuk, dia tersedak eskrim matcha yang tengah dimakannya. Pria kecil yang duduk di sampingnya itu menatap khawatir Anneth.

"Bunda nggak apa-apa?" tanya nya.

Anneth menggeleng. "Bunda gapapa sayang."

"Eskrim nya nggak enak ya bunda? Mau tukeran sama Archer?"

"Enak kok, bunda gapapa. Archer lanjut aja makan es krim nya."

Gadis itu menghela nafas dalam, dirinya melamun hingga memori itu kembali muncul dalam otaknya tanpa sengaja.

Pikirannya langsung melayang pada dokter baru yang diucapkan Saga beberapa minggu lalu, Dokter Archer.

Tapi apa benar Archer yang itu? Nama Archer tidak cuma satu, buktinya pria kecil yang sekarang duduk di samping nya ini pun memiliki nama yang sama.

"Nggak boleh suudzon, lo bahkan nggak tau nama lengkap dokter itu, Neth," ucapnya dalam hati.

"Archer udah? Kita langsung ke rumah sakit aja ya habis ini," ucap Anneth menoleh ke arah Archer.

Pria kecil itu mengangguk patuh, seperti yang diucapkan Ajeng semalam bahwasanya hari ini Anneth akan menemani Archer ke dokter gigi untuk periksa rutin.

Archer memanggil Anneth dengan sebutan bunda bukan tanpa alasan, tidak, Anneth bukanlah ibu dari Archer. Anneth juga bukan istri dari Jasson.

Ibunda Archer yang sebenarnya sudah pergi untuk selamanya ketika melahirkan Archer, pria kecil itu memanggil Anneth 'bunda' karena perilaku Anneth terhadapnya sama seperti layaknya bunda kepada anaknya.

Mereka berdua keluar dari kedai es krim langganan Anneth itu, berjalan menuju mobil berwarna merah yang terparkir di depan. Kedai eskrim ini terletak di salah satu ruko dengan lahan parkir yang luas.

Anneth mengendarai mobil itu dengan kecepatan sedang, jarak dari kedai eskrim menuju rumah sakit hanya membutuhkan waktu 20 menit. Selama Anneth bepergian bersama Archer, dirinya tidak pernah merasa kesepian.

Pria kecil itu berhasil membuat suasana selalu ramai, Archer sudah menjadi moodbooster baginya.

Wangi obat-obatan langsung tercium oleh indra penciuman mereka ketika berjalan masuk ke dalam rumah sakit, mereka kembali duduk setelah mengambil nomor antrian.

HI! EX [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang