[Sebelum baca wajib vote dulu, makasi kakak cantik/ganteng^^]
---
"Pesanan atas nama Annetha ... "
Seorang gadis dengan rambut panjang berwarna hitam lebat itu mengangkat tangan kanannya, dia tersenyum manis ketika seorang barista datang dengan dua buah cup coffe iced pesanannya.
"Makasih ... " ucap gadis itu ramah, barista itu membalasnya tak kalah ramah.
"Ah gila, tangan gue pegel."
Gadis yang duduk berhadapan dengan Anneth itu meraih coffe iced miliknya, meminumnya sedikit kemudian kembali menatap Anneth.
"Lo udah lulus sidang akhir kan? Enak dong bisa santai," ucap Ajeng, sahabat nya dari jaman SMA.
Anneth dan Ajeng memutuskan untuk kuliah bersama di satu universitas ternama dalam negeri, namun tidak satu jurusan, mereka sudah pasti satu kost.
Ajeng benar-benar tidak bisa terpisah dengan Anneth, pengecualian jika tengah mengikuti kelas.
"Santai matamu, gue harus nyiapin berkas buat ikut tes CPNS," sahut Anneth.
"Lah anjir, langsung otw jadi pegawai lo? Gue aja masih nyusun skripsi, Neth," ujar Ajeng.
"Je, gue juga masih banyak tes buat dapet gelar hakim. Gue yakin malah kayaknya lo duluan yang dapet pekerjaan tetap," jelas Anneth pada sahabat baik nya itu.
"Masa sih? Kan kalo lo lulus tes CPNS otomatis lo udah jadi pegawai juga."
"Nggak cuma sampe di situ, pas udah lulus tes bakal ada tes tertulis tentang materi kehakiman, kode etik dan pedoman perilaku hakim, lanjut kalo lulus harus ikut diklat, terus magang, ujian akhir, baru bisa dapet gelar hakim, itu juga tergantung keputusan presiden."
Ajeng ternganga mendengar penjelasan Anneth yang sangat panjang itu, hanya mendengar saja dirinya bisa merasakan sakit kepala.
"Lo terlalu rajin, buat gue yang kalo nyusun skripsi nanti-nantian aja deh," ucap Ajeng menggelengkan kepalanya pelan.
"Makanya lo semangat dong, biar kita bisa wisuda bareng," ucap Anneth.
"Udah pasti! Tapi kalo sekarang nggak dulu deh," Ajeng berucap sembari menutup laptopnya, dia sudah terlalu lelah berhadapan dengan benda itu sejak semalam.
Anneth merolling eyes dengan kesal, sahabatnya itu memang terlalu santai.
"Btw, lo nggak ada niatan buat cari pengganti? Ini udah 6 tahun, lo masih betah aja sendiri," ucap Ajeng, Anneth mengalihkan pandangannya.
Ajeng selalu bisa mencari kesempatan untuk membahas perihal yang sebenarnya sudah dia tutup rapat-rapat.
"Emang kalo gue jomblo gue bakal di usir dari negara ini?" tanya Anneth.
Gadis itu benar-benar tidak ada sedikitpun memikirkan perihal asmara, apalagi dirinya sibuk mengejar impian. Untuk sekedar menonton televisi saja dia tidak ada waktu.
"Y-ya enggak," jawab Ajeng menggaruk tengkuk nya yang tak gatal, Anneth sensitif sekali jika diajak bahas perihal itu.
"Yaudah."
"Tapi-ah udahlah, debat sama anak hukum emang usaha yang sia-sia," ucap Ajeng dengan pasrah, dia kembali menyeruput coffe iced nya.
Anneth terkekeh kecil, gadis itu melihat jam tangan mungil yang melingkar di tangan kiri nya.
Rupanya sudah hampir jam 6 sore, mereka memang baru kelar kelas dan memutuskan untuk duduk sebentar di café ini.
"Balik yuk, udah mau maghrib," ajaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HI! EX [END]
Ficción GeneralMove on itu lama, yang sebentar cuma hubungan kita. Hi! Ex. Ketemu ex setelah sekian lama lostcontac, udah berhasil move on, udah berhenti peduli, udah nggak pernah kepikiran lagi. Kisah ini bukan sekedar menceritakan sepasang 'mantan' kekasih yang...