[Sebelum baca wajib vote dulu, makasi kakak cantik/ganteng^^]
---
Tatapan penuh tanda tanya itu sepenuhnya tertuju pada Saga, dokter tampan yang di tatap itu justru juga melayangkan tatapan bingung pada gadis yang duduk di hadapannya.
"Maksudnya?"
"Gue yakin Abang tau maksud gue, tinggal jawab."
"Apa sih? Kamu kenapa?" tanya Saga yang benar-benar bingung.
"Atau jangan-jangan lo yang tau?"
Elvaro yang baru saja tiba itu membuka matanya lebar-lebar, dia bahkan belum duduk tapi gadis itu sudah menuduhnya.
"Astaghfirullah, gue duduk aja belum," ucap Elvaro.
"Kamu tuh kenapa, Netha?" tanya Saga masih dengan nada yang lembut.
Anneth menghela nafas berat. "Kalian nyembunyiin apa dari aku?"
"Apa?" ujar Elvaro bertanya balik dengan sangat kebingungan, dia belum tahu ke mana arah pembicaraan ini.
Elvaro menatap abang sepupunya itu, meminta penjelasan sebenarnya apa yang dimaksud Anneth.
"Apa sih, Bang? Lo ngumpetin apa?" tanya Elvaro, Saga menoleh dengan alis mengerut.
"Lah? Mana gue tau, lo kali yang nyembunyiin sesuatu dari Netha!" balas Saga geram.
Elvaro nampak berfikir, dia tidak pernah menyembunyikan benda kesayangan Netha. Jangankan menyembunyikannya, menyentuhnya saja dia langsung kena amuk.
"Medium Lady Dior Brutal Journey Of the Heart Printed and Embroidered Calfskin Bag lu? Kan gue udah anterin sampe apartemen waktu itu," ujar Elvaro.
Saga tercengo. "Itu nama tas?"
"Iya, mana nominal harganya juga sepanjang namanya lagi. Gue baru tau Netha se-sultan itu," ucap Elvaro sembari meminum pesanannya.
"FYI, gue di kasih."
Air yang belum sempat turun ke tenggorokannya itu langsung tersembur begitu mendengar ucapan Anneth dengan sangat enteng itu.
"Jorok!" celetuk Saga memukul adik sepupunya itu.
"Dikasih Tuhan maksudnya?" tanya Elvaro memastikan.
Anneth menggeleng. "Orang, tapi gue nggak tau siapa."
"Lah? Gimana konsepnya?"
"Udah satu bulan ini, eh, udah lebih, berarti. Udah mau dua bulan, ada seseorang yang ngasih gue kado, dan itu nggak cuma satu. Tiap harinya ada aja kado dateng entah 4 lah atau 10," cerita Anneth.
"Yang jelas bukan Abang," celetuk Saga.
"Bukan gue juga, gila apa tas semahal itu gue kasih lo. Mending buat beli makanan bisa dapet pasokan baso aci seumur hidup," ujar Elvaro.
"Micin terusss," cibir Saga.
"Bang, micin itu nggak bikin bego. Itu mah karna males belajar aja," ucap Elvaro.
Sekarang ini mereka berada disalah satu kedai kopi, Anneth meminta Saga juga Elvaro untuk menemuinya karena Anneth akan mengusut siapa di balik kado-kado mewah yang sering dia terima.
"Yang waktu itu nitipin makan siang ke lo siapa? Gue yakin lo ketemu langsung sama orangnya," ujar Anneth pada Elvaro.
Pria itu terlihat sedikit panik, beberapa kali dia melirik ke sekeliling kedai karena tatapan Anneth jatuh sepenuhnya pada Elvaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
HI! EX [END]
Художественная прозаMove on itu lama, yang sebentar cuma hubungan kita. Hi! Ex. Ketemu ex setelah sekian lama lostcontac, udah berhasil move on, udah berhenti peduli, udah nggak pernah kepikiran lagi. Kisah ini bukan sekedar menceritakan sepasang 'mantan' kekasih yang...