B A B | 0 3

12.5K 810 131
                                    

Sampai saja dihadapan rumah, Ayra sempat menghembuskan nafas kasar. Dada ditekup.

Ya Allah. Harap-harap kak Syira tak marah.

" Hoi. "

Terhinjut bahu Ayra akibat teriakan Syira yang kuat. Pantas dia memandang ke arah Syira yang sedang memandangnya dengan tatapan tajam sambil berpeluk tubuh.

Peluh didahi dilap sekilas.

" Erk..kak.. "

" Kau dari mana?! "

Ayra terus menunduk. Roti yang sudah hancur ditangannya ditapuk dibelakang badan.

" Apa yang kau sorok kat belakang kau tu haa? "

" T..tak.. "

" Tak, tak. Mana roti aku?! "

" Em..rot..roti ak..akak..erm.. "

" Erm, erm apanya?! Mana roti aku? Cepatlah bodoh! Aku lapar ni. "

Dengan tangan yang bergetar-getar. Ayra menunjukkan roti yang sudah hancur dihadapan Syira. Terus membulat mata Syira.

" Roti aku! "

" Kak...Ayra minta maaf kak...Ayra tadi..tadi.. "

" Banyaklah kau punya maaf! Maaf, maaf, maaf aje! "

" Kau ni memang nak kena dengan aku kan?! Kau suka sangat cari nahas dengan aku kan?! Dahlah lambat balik, lepastu roti aku hancur pulak tu! "

" Jantan mana kau bawa mengatal haa sial?! Ajg sini kau! "

Dengan tanpa belas kasihannya Syira merebut roti yang sudah hancur ditangan Ayra dan menyumbat roti itu ke dalam mulut Ayra.

" Wuekk...weukk..ak..akak!! " jerit Ayra. Mukanya merah padam akibat menahan sakit ditekaknya. Mulutnya hanya penuh dengan roti yang keras itu.

Air mata mulai keluar dari kelopak mata.

" Rasakan kau! Inilah akibatnya, kalau degil! Haa makan ni, makan! Kau muntahkan roti ni, siap kau! "

Roti yang masih tersisa itu dicampak ke lantai. Senyuman sinis dilemparkan sebelum dia berlalu naik ke rumah.

Ayra pula sudah terduduk disitu dengan tangisan yang semakin deras. Roti itu sudahpun dimuntahkan olehnya. Lantaklah kakaknya nak marah ke apa ke. Janji dia tak makan benda yang dah kotor tu.

Kepala mulai terasa berat. Pantas dia bangun dan berlalu naik ke rumah. Sempat dia memandang ke belakang. Kot-kot lah ada orang nampak drama free ni tadi. Tak ke jadi bahan gosip lagi?

🌼🌸🌼🌸

" Uncle! " Rayyan berlari mendapatkan unclenya. Jo. Senyuman terus hadir dibibir merahnya. Tangan tua milik unclenya diraih dan disalam.

" Uncle sihat uncle? "

Uncle Jo mengangguk tanda dia sihat. Rayyan terus tersenyum. Lega hatinya bila dapat berjumpa dengan unclenya.

" Jemput masuk Yan. Aunty Dila ada buat kueh sikit tadi. Bawa kawan-kawan kamu tu masuk. Buat apa tercegat kat luar sana. Kan panas ni. "

Rayyan memandang ke belakang untuk melihat kawannya. Signal diberikan. Mereka bertiga mengangguk dan terus jalan mendekati Rayyan.

" Hai uncle. Nama saya Shawn. Just call me Shawn. " Shawn memperkenalkan dirinya. Uncle Jo mengangguk bersama senyuman.

" Saya Haiqal dan ni Kael. " giliran Haiqal pula mengenalkan dirinya. Sekali lagi uncle Jo mengangguk.

gadis kecil kepunyaan mafia ✔️Where stories live. Discover now