07 | Sebuah Memori

581 121 18
                                    

Suara riuh penonton di itu berhasil menggetarkan seisi ruang di gor futsal SMA yang dibilang Sana terlalu mewah itu. Walau hanya pertandingan antar kelas, tidak membuat para siswa untuk absen dalam menghadiri pertandingan ini. Masing-masing bersorak menyemangati para pemain, yang membawa nama kelas.

Tidak terkecuali Miyeon dan Sana. Sebagai pendukung Sungchan cs yang ikut dalam pertandingan futsal tersebut.

"Sungchantik semangattt!!!"

"Yuto, ganbatte!!"

"Gak mau pulang, maunya digoyang!"

"Loh, Shotaro kok gak ikut main?"

Baru menyadari bahwa ada seorang laki-laki yang nyatanya tidak memakai kaos jersey seperti Sungchan. Raut wajahnya sedih pula.

"Gak kedapetan bagian. Katanya gue kurang cocok nendang bola," sunggut Shotaro dengan wajah cemberut membuat Sana hampir terbahak melihatnya.

Sedangkan Miyeon yang sejak tadi hanya memperhatikan Heejin di samping. Tentu saja fokusnya terarah pada Jaemin yang baru melakukan pemanasan.

"Tumben Heejin ikut. Lo yang ajak?" sahut Sana.

"Jelas," Miyeon menjawab dengan bangga.

"Dih, pake ilmu apa lo sampe dia mau?"

Jelas, jawabannya Jaemin. Kalau tidak memakai nama Jaemin, sudah tentu Heejin akan menolaknya.

"Woi! Udah mulai tandingnya!" teriak Shotaro antusias, mengepakan slogan besarnya bertulisan nama kelas di atas kepala.

Otomatis perhatian Miyeon dan Sana ikut teralihkan, dong ya. Mereka auto teriak menyemangati Sungchan cs, bersama dengan anak kelas lainnya.

"SUNGCHAN! YUTO! HARUTO! LEETEUK! MINHO! JI CHANGWOOK!"

Suara sampai habis hanya meneriaki mereka. Dan berhubung umur asli Miyeon bukanlah umur remaja yang begitu kuat untuk bersorak, maka dia memutuskan untuk duduk lebih dulu dan bergegas mencari minum.

"Mau minum Jin?" tawar Miyeon pada Heejin yang masih ogah berbicara.

"Oke, gue ambilin." Miyeon menjawab sendiri sebelum pergi untuk mencari minuman segar. Tidak menyadari, tatapan Heejin yang kini mengikutinya.

Tatapan yah, bisa dikatakan agak misterius. Mungkin saja Heejin semakin curiga dengan gelagat Miyeon yang semakin sok akrab dan sok peduli seperti itu 'kan?

Tidak membutuhkan waktu lama Miyeon kembali sambil memeluk beberapa softdrink yang sengaja ia beli agak banyak. Wanita itu kembali dengan senyum agak cringe, seperti habis melakukan sesuatu yang mencurigakan.

"Minum dulu, Jin." Miyeon menyodorkan cola pada Heejin, dan melempar asal pada Sana yang hampir mengamuk karena wajahnya hampir terkena sasaran lemparan cola itu.

"Bangsut!" umpatnya mendelik ke arah Miyeon yang mulai cari perhatian dengan Heejin.

"Miya, tau gak kalau dari tadi Heejin gak teriak nyemangatin anak kelas kita." Tiba-tiba Shotaro ikut nimbrung, berada di tengah Miyeon dan Sana pula. Kapan cowok itu datang, sih?

"Iya, malah tadi Ji Changwook minta ambilin minum dia gak mau,"

Ya kali, emang anak gue babu? Air aja segala minta diambilin! Batin Miyeon malas.

Kemudian melirik Heejin yang anteng dengan colanya.

Sebenarnya tujuan Heejin memang bukan untuk mendukung teman sekelasnya 'kan sobat? Tujuannya hanya melihat Jaemin bermain di sini, bukan untuk hiphip hura hura lalala yeye ala supporter macam Sana dan Shotaro.

Hi, Bye! Mama  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang