10 | Tidak Sengaja

557 124 47
                                    

Miyeon tidak sempat menghampiri Heejin, terkendala keadaan lapangan yang kala itu riuh, dan Heejin segera ditarik oleh salah seorang guru untuk memasuki ruang kepala sekolah beserta ibu si Fafa. Katanya, permasalahan akan diselesaikan di dalam ruangan, sembari menunggu kedatangan Jaehyun yang juga telah diberitahu perihal masalah ini.

"Gak bisa diintip?" tanya Miyeon ketika Sungchan datang, baru memeriksa keadaan ruang guru yang ia kira bisa diintip dari jendela.

"Semuanya ditutup! Gue gak bisa liat mereka lagi ngapain!"

"Hah! Bisa macem-macem tuh ibu-ibu sama anak gue!" seru Miyeon tidak sadar.

"Anak lo? Siapa dah?"

"Eh, bukan! Maksudnya Heejin udah dianggap Miya sebagai anak. Iya 'kan?" kilah Sana cepat, lalu memberikan kode untuk Miyeon agar segera membalasnya.

Miyeon yang terlanjut tidak peduli hanya berdecak. Wanita itu berdiri dari kursi, hendak menghampiri Heejin di sana, tidak peduli ia seorang diri yang jelas, Miyeon ingin tahu bagaimana keadaan putrinya di sana.

Tetapi, belum saja ia keluar dari batas pintu kelas, tiba-tiba suara yang berasal dari anak-anak di lapangan beriuh heboh, membuat Miyeon sedikit mengalikan perhatiannya karena penasaran apa penyebab keriuhan itu. Kali aja bersangkutan dengan Heejin lagi—

Ya, memang benar.

Sosok Jaehyun sedang berada di sana. Bahkan melintas di depan Miyeon yang kala itu terdiam kaku.

"WOI! OM JAEHYUN LEWAT!"

"ANJIR ROLEXNYA BERKILAU!"

"Itu bokapnya Heejin? Masya Allah,"

"Dih, percuma ganteng kalo duit hasil korupsi!"

"Korupsi hatiku aja gapapa om!"

Beberapa kicauan terdengar jelas tentang Jaehyun di telinga Miyeon, walau dia tidak memedulikannya saat itu, tapi tetap saja ... Miyeon harus waspada akan kedatangan Jaehyun saat ini.

Bisa saja kedatangan pria itu bisa membahayakan bagi Heejin. Bisa saja 'kan? Kita tidak tahu apa yang sebenarnua terjadi antara ayah dan anak itu, begitu pula Miyeon.

Oke, jadi Miyeon memutuskan untuk mengikuti Jaehyun ke ruangan guru. Setelah sampai, dia lalu kebingungan karena ruangan itu sama sekali tidak ada harapan untuk ia masuki. Bahkan Miyeon tidak mendengar suara sedikit pun walau dia memasang telinga di depan pintu. Sial.

Tetapi, tenang. Sebagai penulis, saya tidak akan memberikan kesusahan untuk saudari Miyeon. Masih ada celah untuk wanita itu mendapatkan akses di sana walau yah, agak rumit. Miyeon harus memanjat dulu untuk menaiki lobang ventilasi yang terhubung dengan ruang guru. Oleh karena itu, Miyeon harus membutuhkan beberapa bantauan.

"Mang, pinjem tangga!"
x X x

Heejin tidak berani mengangkat wajah, sementara Jaehyun terus memberikan tatapan lurus padanya. Setelah mengalami perdebatan panjang bersama ibu Fafa, kini masalah agak sedikit teratasi karena pada akhirnua Jaehyun berinisiatif meminta maaf dan mungkin, akan memberikan beberapa tip untuk ibu itu. Dasar mata duitan lo mak!

Tetapi, bukan berarti masalah selesai. Heejin masih berurusan dengan pihak sekolah atas perilaku menyimpangnya. Dia sudah dua kali melakukan hal semacam ini, dan itu sendiri cukup membuat resah beberapa guru yang memang tidak menyukai Heejin.

"Heejin, kamu tau apa yang kamu perbuat?"

Heejin masih diam tak bersuara.

Hi, Bye! Mama  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang