아홉

2K 344 20
                                    

"Tuan, kita tidak akan pernah bisa bersama."

"Jisoo-ya, tapi aku mencintaimu. Jujurlah pada dirimu sendiri. Aku tahu kau juga mencintaiku."

"Aku hanya seorang dayang. Kita tidak bisa bersama. Maaf tuan..."

Jisoo melangkah pergi, meninggalkan Junmyeon yang kini hanya bisa menatap sendu punggung gadis yang dicintainya.

~

"Aku mencintaimu. Sangat mencintaimu. Tapi, satu tempat dalam hatiku tak bisa diisi oleh siapapun selain dirinya. Ia yang selalu melayaniku dengan penuh ketulusan. Senyumannya yang indah, perilakunya yang sopan..."

"Jeonha! Aku ini permaisuri. Aku bahkan telah melahirkan putera mahkota bagimu. Apa yang kurang dariku sehingga hatimu terpaut pada seorang dayang yang bahkan tak jelas asal-usulnya?"

"Apakah cinta harus memandang semua itu? Bagiku cinta timbul tanpa sebab, itu sebabnya orang-orang mengatakan cinta itu buta."

"Jeonha...", lirih ibu suri.

"Pergilah, aku sudah cukup berbicara denganmu. Keputusanku sudah bulat. Aku akan mengambilnya menjadi selirku."

Permaisuri berakhir keluar dengan geram. Ia akan memikirkan bagaimana cara untuk menyingkirkan dayang itu.

Entah karena cinta atau obsesi, tapi permaisuri begitu takut posisinya akan digantikan.

~

"Jeonha... maafkan saya, tetapi saya tidak bisa menerimanya. Saya tidak pantas menerimanya."

"Jisoo-ya...", raja mendekat hendak membelai pipi Jisoo, dayang muda itu. Namun ia menjauh.

"Kau. Beraninya kau..."

Jisoo ketakutan. Ia tidak mau dijadikan selir. Meski begitu, ia tahu konsekuensi yang harus dihadapinya tidak mudah.

Ia kini tertunduk dengan tubuh yang gemetar.

"Mengapa kau menolakku? Aku seorang raja! Menolakku berarti mati!"

Jisoo masih saja menunduk.

"Apa ini karena Kim Junmyeon?"

"J-Jeonha..."

"Sepertinya benar."

Jisoo segera berlutut hingga keningnya menyentuh lantai.

"Jeonha, semua ini salah saya. Tuan Junmyeon tak ada hubungannya dengan ini. Anda boleh menghukum saya Jeonha...", lirih Jisoo.

"Kau bahkan melindunginya?", nada raja meninggi.

"Jeonha...", Jisoo kini menangis.

"Saya memang mencintai tuan Junmyeon. Tapi itu hanya cinta sepihak saya. Tuan Junmyeon tidak tahu apapun mengenai hal ini. Saya pantas dihukum karena menolak anda. Hukumlah saya...", lirih Jisoo kembali.

Raja menahan geram. Tangannya ia kepalkan. Ia melempar barang-barang di atas mejanya.

Jisoo hanya mampu menunduk ketakutan. Entah bagaimana nasibnya ke depan.

~

Berhari-hari raja memikirkan apa yang harus dilakukannya terhadap Jisoo yang telah menolaknya. Permaisuri mengambil kesempatan itu untuk kembali membujuk raja.

"Karena itu sudah kubilang, aku saja sudah cukup bagimu Jeonha.", permaisuri kini sedang bergelayut manja pada raja hanya dengan dalaman hanboknya.

[✔] Into The Unknown [Kim Junkyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang