Mulai dari sini, author akan menggunakan author's POV ya :)
~
Hanya satu hal yang Junkyu harapkan ketika ia membuka matanya, yaitu ia kembali. Tapi nihil, nyatanya ia masih di tempat yang sama, terbalut selimut tebal berwarna hijau tua. Jelasnya bukan miliknya.
Dan lagi, kini hal pertama yang ia lakukan setiap kali membuka matanya di pagi hari adalah menghela napas.
Ia duduk dan menggosok matanya perlahan. Kemudian ia hanya menatap kosong rak kecil di hadapannya.
Informasi yang di dapatkan Raesung sama sekali tidak membantu. Ayah Raesung sendiri tidak tahu apa-apa.
"Sebentar, sebelum kesini apa yang terjadi padaku? Kalau tidak salah, aku hanya tidur malam kan? Atau tidak? Aisshh kenapa aku bisa lupa?", gumam Junkyu seorang diri.
"Junkyu-ya~"
"Eo~", balas Junkyu begitu ia mendengar ayahnya, Junmyeon memanggil.
Ia segera mengambil hanboknya dan memakainya asal, namun terlihat cukup rapih. Yah, terlalu banyak peraturan disini. Berbeda dengan kehidupannya di jaman modern. Disini ia harus selalu terlihat rapih. Ia lalu keluar dan bertatap muka dengan ayahnya.
"Abeonim memanggilku?"
"Eo, aku harus ke istana sebentar lagi, aku hanya ingin mengingatkanmu kalau kau ingin keluar setidaknya pergilah bersama Raesung atau bibi Jang.", ucap Junmyeon.
"Baik, abeonim.", Junkyu hanya menjawab singkat.
Sepertinya orang-orang disini sangat mengkhawatirkan Junkyu yang buta arah.
Batin Junkyu.~
Junkyu sejujurnya sangat bosan. Yang ia lalukan hanya membaca buku, memainkan suling yang Yedam berikan padanya, kemudian berbaring. Kalau di dorm ia pasti sudah membuat lagu. Ia benar-benar bosan. Ia ingin menyelinap keluar, tapi kalau ia dimarahi nanti bagaimana? Masalahnya Junkyu sudah di cap "buta arah" di dunia ini.
Sebenarnya Junkyu sudah mengingat beberapa tempat setelah beberapa hari berada di tempat ini. Sayangnya kekhawatiran Junmyeon terlalu besar dan tidak bisa membiarkan Junkyu keluar sendiri.
"Sebentar saja boleh ya? Lagipula sampai kapan aku harus terus berada disini? Aku juga harus mencari tahu cara agar aku bisa pulang kan?"
Dengan modal nekat dan pembenaran diri, Junkyu akhirnya menyelinap keluar.
"Tuan, anda mau kemana?", bibi Jang menahan Junkyu dengan pertanyaannya.
"Aku mau ke toko buku."
"Apa tuan ingin ditemani?"
"Ah tidak perlu. Aku akan pulang sebelum siang."
"Ta-"
"Jangan khawatir bibi Jang. Aku sudah mengingat jalan ke toko buku. Aku tidak akan nyasar. Kalau abeonim pulang lebih dulu dariku bilang saja aku sedang bersama Raesung.", jawab Junkyu cepat lalu ia meninggalkan rumahnya begitu saja.
Setelah berjalan beberapa menit, Junkyu akhirnya sampai di pusat keramaian kota.
"Ugh, terlalu ramai.", gumamnya. Bagaimana tidak, ini adalah jam ramai pasar. Junkyu saja yang salah memilih waktu untuk keluar.
Dengan sedikit usahanya untuk menghindari keramaian, ia akhirnya sampai di toko buku yang menjadi tujuan awalnya.
"Kali ini buku apa yang anda cari tuan?", ahjussi penjaga toko buku itu sudah mengenal Junkyu dari lama. Bahkan saat ini bisa dikatakan, ahjussi jauh lebih mengenal Junkyu dari Junkyu mengenal dirinya sendiri. Jika kalian mengerti yang dimaksud.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Into The Unknown [Kim Junkyu]
Fanfiction"Kenapa aku ada disini? Apa aku sedang syuting? Bukannya kemarin aku baru selesai syuting Treasure Map spesial Chuseok?" Semuanya terjadi begitu saja... Kim Junkyu... bingung. Sangat bingung. bxb fluff angst mystery *Terinspirasi dari Scarlet Heart...