Setelah bertemu dengan Junmyeon, Junkyu menemui Heesun dan Dasom. Kedua gadis yang lebih tua itu menangis ketika melihat Junkyu. Mereka senang tuan yang mereka layani itu baik-baik saja. Yah, kabar musibah yang dialami Junkyu telah menyebar luar ke seluruh penjuru istana. Junkyu tiba-tiba saja mendapat sorotan lebih.
Kini Junkyu menunggu di depan aula utama ditemani Heesun dan Dasom. Tentu menunggu para pangeran.
"Apa yang mereka lakukan di dalam?", tanya Junkyu penasaran karena sudah cukup lama mereka berada di dalam.
"Kami juga tidak tahu. Setelah selesai kelas dengan Kim seonsaengnim, wangjanim-bundeul dipanggil ke aula utama.", jawab Dasom.
"Hmm...", Junkyu bergumam sembari memijit dagunya.
Baru saja Junkyu akan berbicara lagi, pintu ruang aula utama terbuka. Junkyu melihat Seunghyun keluar lebih dulu dan ia sedikit membungkuk, memberi hormat.
"Eo, Junkyu-ya~ kau kembali.", Seunghyun segera menghampiri Junkyu dan memeluk pemuda itu dengan erat.
"Maaf atas kejadian yang menimpamu. Junmyeon memarahiku habis-habisan kemarin. Kau tenang saja, masalah yang menimpamu kemarin akan diusut. Aku sudah meminta Yuta kembali ke Jepang dan mencari tahu, sekaligus mempererat tali persaudaraan antar kaisar Jepang dan kita.", ucap Seunghyun.
"Nee?", Junkyu membolakan matanya.
"Intinya kau tak perlu khawatir, eo? Bagaimana pun kau juga anak sahabatku. Aku juga harus menjagamu dengan baik bukan? Kalau begitu kau boleh melanjutkan tugasmu dengan wangjanim yang lain. Sampau bertemu lagi.", Seunghyun lalu meninggalkan Junkyu yang masih berdiri termangu.
Tak lama kemudian para pangeran keluar juga dari aula utama. Ekspresi mereka tidak bisa dijelaskan.
"Wangjanim-bundeul~", sapa Junkyu.
"Junkyu hyung!", para maknae line berseri kala melihat Junkyu.
Mereka segera berlari dan mengelilingi Junkyu.
Heesun dan Dasom mau tak mau harus sedikit mundur, memberi ruang pada para pangeran.
"Hyung...", Junghwan memeluk Junkyu. Tak membiarkan yang lain memeluk Junkyu lebih dulu.
Junkyu tersenyum tipis membalas pelukan si bungsu.
"Hyung baik-baik saja?", tanya Jeongwoo.
"Lehermu terluka hyung?", Doyoung tampak sedikit khawatir karena melihat leher Junkyu yang diperban.
"Mianhaeyo hyung...", sementara Haruto malah meminta maaf.
"Aku baik-baik saja. Lukaku sudah cukup kering dan Haruto wangjanim, tidak perlu minta maaf. Ini sama sekali bukan salahmu.", Junkyu mengusak rambut Haruto.
Ia jadi teringat kala Haruto menunduk takut, merasa bersalah sehabis melakukan kesalahan dan berakhir dimarahi Hyunsuk. Ekspresinya sama persis.
"Junkyu-ya, syukurlah kau baik-baik saja.", Hyunsuk mengusak rambut Junkyu.
Setelahnya para pangeran tak berhenti bertanya pada Junkyu, mereka kembali ribut. Namun berbeda dengan Yuta dan Jihoon, mereka berbisik kecil di belakang para pangeran lainnya. Setelah berdiskusi singkat, mereka memutuskan melakukan pertemuan di perpustakaan mereka malam nanti.
~
Kini keduabelas pangeran berada di perpustakaan pribadi milik mereka. Sedikit sesak karena mereka banyak sementara ruangan itu dipenuhi rak-rak besar.
"Junkyu bagaimana?", tanya Yoshi.
"Ada Yoonbin dengannya, tidak perlu khawatir.", ucap Jihoon. Yoshi mengangguk paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Into The Unknown [Kim Junkyu]
Fanfic"Kenapa aku ada disini? Apa aku sedang syuting? Bukannya kemarin aku baru selesai syuting Treasure Map spesial Chuseok?" Semuanya terjadi begitu saja... Kim Junkyu... bingung. Sangat bingung. bxb fluff angst mystery *Terinspirasi dari Scarlet Heart...