Junkyu kini berdiri di depan gerbang istana barat. Menunggu para pangeran bersiap-siap ternyata lebih melelahkan dari yang diduganya. Ia bisa melihat para dayang yang kewalahan dengan tingkah pangeran yang tak ada habisnya di pagi hari. Junkyu hanya bisa memijit pelipisnya. Sama seperti di dorm. Ia selalu menjadi yang pertama rapih ketika mereka ada aktivitas pagi.
Junkyu akhirnya dengan berani melangkah ke atas teras kamar para pangeran. Gedung tempat mereka tinggal cukup luas, dengan beberapa kamar di dalamnya. Tentu karena ada 7 pangeran yang tinggal disana.
"WANGJANIM-BUNDEUL~ WAKTUNYA BERTEMU RAJA. TELAT SEMENIT AKAN KUPASTIKAN KALIAN TIDAK DAPAT JATAH MAKAN SIANG!", teriakan yang cukup berani dari seseorang yang baru saja tinggal di istana semalam.
Kini semua mata para dayang dan kasim tertuju pada Junkyu, tak terkecuali Heesun dan Dasom yang sudah ketakutan setengah mati di belakang Junkyu.
"Mereka tak akan siap kalau tidak diancam seperti itu.", ucap Junkyu sambil tertawa canggung. Sepertinya ia juga menyadari tindakan beraninya yang sedikit lancang.
Sebenarnya ia sendiri ragu apakah cara ini akan berhasil atau tidak. Lagipula meski diancam seperti ini belum tentu para dayang benar-benar tidak menyediakan makan siang mereka. Meskipun Junkyu sudah diberikan kuasa penuh untuk memberi perintah bagi para pelayan yang melayani para pangeran, tapi tetap saja, dia orang baru disini.
Kalau di dorm memang para member harus diancam dengan jatah makan. Belum lagi kalau mereka sedang dalam masa diet. Makan itu menjadi hal yang sangat penting di tengah-tengah padatnya jadwal mereka.
"Siapa yang bilang kita tidak akan mendapat jatah makan siang?", itu Jeongwoo yang langsung keluar masih dengan pakaian tidurnya. Di belakangnya ada Junghwan yang masih mengucek matanya, tanda ia baru saja bangun akibat teriakan Junkyu tadi.
"Aku.", balas Junkyu dengan tatapan sedikit tajam pada maknae line.
"J-Junkyu hyung...", Jeongwoo tampak terkejut. Ternyata rumornya benar, Junkyu akan tinggal di istana dan mengatur para pangeran.
"Sekarang cepat bersiap atau kalian benar-benar tidak dapat jatah makan siang."
"Ne!", ucap keduanya serentak. Junghwan bahkan sudah membuka lebar matanya. Mereka masuk kembali dan dengan batuan para dayang, mereka bersiap.
Beberapa pelayan disana sudah menatap kagum ke arah Junkyu. Duo maknae yang terkenal susah diatur sampai menurut seperti itu dan langsung bersiap.
"Siapa yang berani mengganggu pagi- eo Junkyu-ya~ jadi kau benar-benar tinggal di istana sekarang.", Jihoon berjalan ke arah Junkyu dengan rambut berantakan bahkan dengan dalaman hanbok yang sedikit terbuka hingga memperlihatkan dadanya yang bidang.
"Park- ah tidak. Wangjanim, mohon segera bersiap.", ucap Junkyu dengan tatapan sedikit mengancam.
"Aku akan bersiap.", ucap Jihoon kemudian kembali ke dalam kamarnya diikuti dengan beberapa dayang.
"Apa yang lain belum bangun?", tanya Junkyu pada kepala kasim yang bertanggung jawab di istana barat, kasim Hong, yang kemarin mengantarnya.
"Sudah tuan.", jawab kasim Hong.
"Baiklah kalau begitu. Aku akan ke istana selatan untuk melihat keadaan disana. Aku permisi.", Junkyu membungkuk pelan lalu berlalu dari istana barat menuju selatan.
"Katanya aku tak perlu membangunkan mereka.", keluh Junkyu.
"M-maafkan kami tuan.", ucap Dasom di belakang Junkyu.
"Eii, bukan salah kalian. Ini karena mereka saja yang tidur seperti kerbau.", ucap Junkyu. Sepertinya ia lupa yang baru saja dikatainya adalah para pangeran.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Into The Unknown [Kim Junkyu]
Fanfiction"Kenapa aku ada disini? Apa aku sedang syuting? Bukannya kemarin aku baru selesai syuting Treasure Map spesial Chuseok?" Semuanya terjadi begitu saja... Kim Junkyu... bingung. Sangat bingung. bxb fluff angst mystery *Terinspirasi dari Scarlet Heart...