Hari ini para pangeran berkumpul di area latihan militer tentara kerajaan. Mereka akan menerima pembelajaran beladiri.
Mereka sedang bersiap dengan segala keperluan mereka hingga tak menyadari seseorang memasuki area itu dengan langkah ringan.
Ia menghentikan langkahnya tepat di depan para pangeran, membuat atensi ke-12 pangeran itu tertuju padanya.
Beberapa tampat bertanya-tanya, namun ada juga yang mengerutkan kening.
Sosok itu memberi salam dengan sedikit membungkuk.
"Selamat pagi wangjanim-bundeul. Perkenalkan saya Ha Yoonbin. Mulai hari ini saya akan menjadi guru beladiri kalian.", ucap pemuda itu dengan senyuman tipis yang sulit diartikan.
"Aku merasa familiar dengan wajahnya.", bisik Jihoon pada Yoshi.
"Eo, aku juga. Tapi pernah lihat dimana ya?", balas Yoshi sedang memijit dagunya.
"Akh! Festival!", keduanya berucap bersamaan dan saling bertatapan dengan ekspresi kaget.
Junghwan dan Asahi yang berada di sebelah mereka memberikan tatapan heran kepada Jihoon dan Yoshi.
"Waeyo hyung?", tanya Junghwan penasaran.
"Pemuda itu, siapa namanya? Yoonbin? Dia pemuda yang berbicara dengan Junkyu saat kami mencarinya di festival.", jawab Jihoon.
Junghwan membulatkan mata dan mulutnya sementara Asahi memasang wajah datarnya.
"Sepertinya dia patut dicurigai.", lanjut Yoshi.
"Eo, sebaiknya kita mengawasinya."
Para pangeran sekarang lebih berhati-hati. Pergerakan mereka bisa saja mengancam nyawa mereka, terlebih mungkin nyawa Junkyu juga bisa terancam.
Tatapan Jihoon dan Yoshi bertemu dengan Yoonbin sesaat. Pemuda bermata sipit itu hanya menyunggingkan senyum tipis, tak tahu apa maksud dari senyumnya itu.
Yoonbin berakhir dengan mengajarkan keterampilan beladiri pada para pangeran. Dilihat dari kemampuannya, memang ia pantas dipanggil ke istana dan menjadi guru beladiri. Ia benar-benar terampil. Postur tubuhnya juga sangat baik.
~
Junkyu saat ini sedang berada di dapur. Seharusnya ia menemani pada pangeran namun ia pasti bosan. Jadi ia ke dapur dengan dalih ingin membantu para dayang menyiapkan cemilan bagi para pangeran.
"Wah songpyeon ini sangat enak.", Junkyu bergumam dengan mulut penuh.
"Aku tidak pernah makan songpyeon seenak ini.", tak lupa ia mengacungkan jempolnya.
"Kami membuatnya dengan beras terbaik di negeri ini.", ucap salah seorang dayang yang bertanggung jawab di dapur.
"Ahjumoni jjang!", Junkyu menaikkan kedua jempolnya.
"Y-ye?", tanya ahjumoni itu.
"Maksudnya luarbiasa hebat, dayang Han.", bisik Heesun pada dayang Han, selaku dayang yang bertanggung jawab di dapur saat ini.
Heesun dan Dasom setidaknya mengetahui beberapa bahasa slang karena sering digunakan oleh Junkyu.
"Ahh... terimakasih tuan Junkyu.", dayang Han membungkuk kecil dengan senyuman tulus, senang menerima pujian dari orang lain meski ia tidak mengerti istilah yang digunakan Junkyu.
"Apa semuanya sudah siap?", tanya Junkyu lagi.
"Sudah tuan.", jawab dayang Han.
"Baiklah, ayo menemui wangjanim-bundeul~", Junkyu berujar semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Into The Unknown [Kim Junkyu]
Hayran Kurgu"Kenapa aku ada disini? Apa aku sedang syuting? Bukannya kemarin aku baru selesai syuting Treasure Map spesial Chuseok?" Semuanya terjadi begitu saja... Kim Junkyu... bingung. Sangat bingung. bxb fluff angst mystery *Terinspirasi dari Scarlet Heart...