3.8K 561 69
                                    

Kanan... kiri... kanan... kiri...

"Arghh...", aku berteriak lalu terbangun dan duduk di lantai.

Hal pertama yang kulakukan adalah menghela napas panjang.

"Jadi ini bukan mimpi?", kulihat kamarku ini mulai berubah kejinggaan. Sepertinya hari mulai sore.

Kruuukk...

"Haa... aku lapar.", aku berdiri dan berjalan keluar kamar. Aku mencari sesuatu yang bisa kumakan. Tapi aku tidak tahu dimana letak semua makanan yang ada.

Aku memutuskan keluar rumah dan mengenakan sepatuku. Aku melangkah keluar pagar. 1 rumah, 2 rumah 3 rumah.

"Sepertinya yang ini.", gumamku.

Aku membuka pagarnya perlahan dan dengan langkah kecil, aku masuk. Sungguh tidak sopan, tapi mau bagaimana lagi. Aku butuh makan dan tempat inilah satu-satunya yang kutahu.

"Hmm sekarang aku harus kemana?", aku bingung. Rumah ini tampak begitu luas. Setelah jalan beberapa langkah aku tidak menemukan siapapun.

"Ehem... jadi sekarang kau pun sudah berani mengendap-endap ke dalam rumahku?", aku segera berbalik.

"Raesung-ah~ kenapa rumahmu sepi sekali?"

"Abeonim sedang di istana, eomeonim sedang memasak makan malam. Kau sendiri, apa yang kau lakukan disini?"

Aku hanya cengengesan dan sedikit malu di hadapannya.

Kruukkk...

Aish, perutku benar-benar tak tahu tempat.

"Ayo masuk. Sebentar lagi hidangan siap.", ucap Raesung tanpa bertanya padaku. Aku lalu mengikutinya masuk ke dalam rumahnya. Aku duduk di depan meja yang sudah tertata rapih di ruang tengah.

"Omo~ Junkyu-ya~ sudah lama kau tidak berkunjung.", kulihat seorang wanita paruh baya berparas cantik membawa nampan berisi berbagai hidangan dan menaruhnya di atas meja di hadapanku.

"A-ah annyeonghasimnikka, eomeonim?", sapaku ragu.

"Kau masih saja menggemaskan ya.", pipiku langsung dicubit oleh wanita ini, yang jelasnya adalah ibu Raesung.

Aku hanya membalasnya dengan tawa kecil.

"Ayahmu belum pulang ya?"

"E-eo..."

"Sepertinya pertemuan di istana kali ini sedikit lebih lama dari biasanya.", ucap ibu Raesung lagi. Aku hanya diam, tak banyak yang kumengerti. Bahkan alasan aku ada disini saat ini juga tak bisa kumengerti.

Aku akhirnya makan bersama Raesung dan ibunya. Setelah selesai aku membantu ibu Raesung membereskan meja makan lalu aku diajak Raesung ke kamarnya.

Ia duduk bersila dan memberiku isyarat untuk ikut duduk.

"Jujur padaku sekarang.", ucapnya sambil melipat tangan di depan dadanya.

"Apa?", tanyaku.

"Aku sudah memikirkan ini sejak pagi tadi, saat makan tadi juga, kau aneh. Kau siapa? Kau jelas bukan Junkyu yang kukenal.", ia menatapku tajam.

Aku hanya menghela napas. Entah sudah berapa kali aku menghela napas hari ini.

"Kau juga bukan Raesung yang kukenal.", balasku.

"Jadi, kau benar bukan Junkyu?", ia menaikkan satu alisnya.

"Aku Junkyu. Kim Junkyu.", ucapku penuh penekanan.

"Tapi aku tidak mengerti kenapa aku bisa tiba-tiba berada disini. Kau tahu, bagiku ini juga sangat membingungkan.", ucapku.

"Jelaskan dengan baik. Aku tidak mengerti.", ucap Raesung.

[✔] Into The Unknown [Kim Junkyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang