"Waktuku tak banyak lagi. Aku, harus segera menyelesaikannya. Ini deminya. Tidak. Ini demi kita."
Pemuda itu kini melangkah dengan sedikit cemas, memikirkan masa depannya bergantung pada bagaimana ia menyelesaikan perintah yang diberikan padanya.
~
"Hyung, kenapa Yoonbin seonsaengnim terlihat semakin dekat dengan Junkyu hyung?", bisik si bungsu dengan bibir mengerucut.
"Aku juga tidak tahu.", ucap Doyoung.
"Tolong fokus wangjanim.", Junmyeon mengetuk mejanya pelan.
"Maafkan kami.", ucap Doyoung dan Junghwan lalu segera fokus kembali pada pelajaran mereka.
Namun tak bisa dipungkiri, bahkan pangeran lainnya pun sedikit kesal melihat kedekatan Junkyu dan Yoonbin.
Junkyu sedang berada jauh dari tempat belajar mereka, namun masih tertangkap mata para pangeran. Dan Junkyu kini sedang berbicara dengan Yoonbin. Bahkan Junkyu beberapa kali terlihat tertawa dengan candaan Yoonbin.
"Wangjanim.", kali ini Junmyeon memukul mejanya cukup keras.
Ia tahu para pangeran sedang tak fokus.
"Jika kalian tidak berniat fokus pada pelajaran ini silahkan meninggalkan tempat ini.", tegas Junmyeon.
Saat itu juga para pangeran terdiam dan mengembalikan atensi mereka pada buku di hadapan mereka.
Kini berganti Junmyeon yang menoleh ke belakang untuk melihat putra sematawayangnya itu tampak asik mengobrol dengan seorang pengawal kerajaan. Setidaknya begitulah yang terlihat dari pakaiannya.
Raut Junmyeon sedikit khawatir. Perasaannya sedikit cemas. Ia sedikit khawatir pada Junkyu. Entah karena apa. Instingnya sebagai orangtua mengatakan padanya bahwa Junkyu mungkin sedang dalam bahaya.
Begitu pelajaran selesai, Junmyeon menghampiri Junkyu.
"Abeonim~", sapa Junkyu dengan senyuman khasnya, memperlihatkan giginya.
"Eo, Junkyu-ya~", sapa Junmyeon kembali.
"Sudah selesai ya?", maksud Junkyu kelas dengan para pangeran.
"Iya. Ngomong-ngomong, anda siapa?", tanya Junmyeon mengarah pada Yoonbin, yang sejak tadi masih berada di sebelah Junkyu.
"Ah, saya Yoonbin, Park Yoonbin. Pengawal istana baru juga bertugas mengajarkan ilmu beladiri pada para pangeran.", Yoonbin membungkuk memberi hormat pada Junmyeon.
"Kim Junmyeon.", Junmyeon sedikit membungkuk juga memperkenalkan dirinya.
"Kalau begitu saya pamit lebih dulu. Ada tugas patroli sebentar lagi.", Yoonbin lalu meninggalkan pasangan ayah dan anak itu.
Seperginya Yoonbin, Junmyeon kembali memberi atensinya pada Junkyu.
"Bagaimana akhir-akhir ini?", tanya Junmyeon.
"Hmm baik. Kenapa abeonim tiba-tiba bertanya?", Junkyu memasang wajah polosnya.
"Kau ini.", Junmyeon menjitak kepala Junkyu.
"Tentu saja aku bertanya. Kau tidak pernah mengabariku. Kalau aku tidak ke istana, bagaimana aku tahu kabarmu? Aigo...", Junmyeon menggelengkan kepalanya.
Junkyu malah terkekeh jahil.
"Hehe... mianhaeyo~ Aku baik-baik saja. Lihat, aku sehat kan?", Junkyu mengangkat tangannya membentuk sudut siku lalu memukul lengannya dengan bangga.
Junmyeon hanya bisa bisa pasrah. Anaknya ini benar-benar tidak peduli dengan sekitarnya. Semua hal dihadapi dengan senyuman, sama seperti Jisoo. Disaat Junmyeon khawatir, mereka hanya tertawa dengan bebas tanpa terlihat terbebani sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Into The Unknown [Kim Junkyu]
Fanfiction"Kenapa aku ada disini? Apa aku sedang syuting? Bukannya kemarin aku baru selesai syuting Treasure Map spesial Chuseok?" Semuanya terjadi begitu saja... Kim Junkyu... bingung. Sangat bingung. bxb fluff angst mystery *Terinspirasi dari Scarlet Heart...