Battery : chapter 15

590 92 40
                                    

Kepergian Hyunjin memaksa Jisung selalu mengurung dirinya di kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kepergian Hyunjin memaksa Jisung selalu mengurung dirinya di kamar. Apalagi kepribadian Jisung yang introvert, membuat laki-laki tupai itu semakin nyaman untuk sendiri.

Bahkan saat Hyunjin akan dimakamkan, Jisung enggan menemuinya untuk yang terakhir kalinya.

Minho hanya bisa menghela nafas, terpaksa ia harus membawa Jisung ke rumah sakit lagi untuk bertemu jenazah Hyunjin.

Sebelum orang tua Jisung datang dan membawanya pergi dari Korea, agar laki-laki tupai itu tidak semakin terpuruk.

"Kak, lepasin! Gue nggak mau." Jisung memberontak, memaksa untuk melepaskan cengkeraman tangan Minho yang ada di lengannya.

"Lo ikut gue atau nggak bakal pernah ketemu dia lagi." Minho mengintimidasi.

"Dia kan udah pergi, gue juga nggak bakal ketemu dia lagi."

Minho menyerah, ia melepaskan lengan Jisung.

"Terserah lo, gue pergi."

Jisung memandang punggung kakak sepupunya yang perlahan menjauh, terbesit rasa kecewa di hatinya, karena Minho tidak berusaha seperti biasanya. Mungkin dia sedang merasa kehilangan sepertinya. Apalagi, terakhir mereka bersama saat sedang berdance. Minho pasti tidak terima.

"Maafin gue, kak."

🐿Battery🐿️

Minho melangkahkan kakinya sendirian menuju tempat Hyunjin. Laki-laki itu gagal, ia tidak bisa membawa Jisung bertemu Hyunjin untuk yang terakhir kalinya.

"Kak Ji mana?" Tanya Jeongin.

Minho menggeleng pelan.

"Andai kak Ji tau, mungkin kak Ji bakal kesini ngucapin selamat tinggal ke Hyunjin dan negaranya."

"Aku nggak bisa ngasih tau dia, Jeong. A-aku nggak bisa hiks."

Jeongin menatap pedih kekasihnya, ia langsung memeluk Minho dan mengelus surai kehitaman itu.

"Nggak apa, Kak. Semoga aja Kak Jiji dikasih waktu sama Bibi Han buat bicara sama Hyunjin."

(Mulmednya diputar ya hehe)

Di sisi lain, Jisung menatap tidak percaya jika sang ibu tengah berada tepat di depan matanya.

"Bunda?"

"Ji, kemasi barang-barang kamu. Kamu bakal ikut bunda ke Australia."

Jisung membulatkan matanya terkejut. "Mendadak??"

"Ayah kamu sakit. Dia akan dirawat di sana beberapa tahun, bunda nggak mau kamu di sini sendiri."

[✓] Battery [hyunsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang