[✓] Battery [hyunsung]

Battery : chapter 6

Usai acara tangis-menangis tadi, Hyunjin sudah lebih tenang sekarang. Tentunya di pelukan Han Jisung.

Hyunjin masa bodoh jika Jisung lama-lama tidak nyaman dengan perilaku nya. Tapi sungguh, laki-laki tampan itu sangat menyukai aroma serta kehangatan tubuh Jisung yang membuatnya candu.

"Ji, lo nggak bakal ninggalin gue kan?"

Hm, Pertanyaan tidak masuk akal.

Jisung tersenyum hangat. "Nggak Hyunjin, gue di sini terus sama lo. Jangan khawatir."

"Jangan kaya mama papa sama Seungmin. Mereka ninggalin gue .. hiks."

Jisung terdiam, kaget dengan pernyataan Hyunjin tiba-tiba. Ia baru tau jika laki-laki yang tengah memeluknya ini memiliki hubungan dengan Seungmin.

Jisung kira, Seungmin itu tidak pernah memiliki pacar sebelumnya. Tapi dia salah besar, faktanya Hyunjin adalah mantan kekasih Seungmin.

Ah, Jisung baru ingat. Dua tahun berlalu, pasti Seungmin sudah melupakan Hyunjin yang identitas sebenarnya sudah mati.

"Hyunjin, selamanya lo bakal tinggal sama gue."

Hyunjin melepas pelukannya dan menatap manik mata Jisung. "Trus kalo lo punya suami gimana? Nggak mungkin gue terus-terusan numpang, Sung."

"Lo yang bakal jadi suami gue, kelak."

🐿️Battery🐿️

"Sung, lo yakin mau ngasih selamat ke sana."

Jisung mengangguk. "Yakinlah! Gue dateng buat ngasih selamat. Yakali diem doang."

"Tapi Sung—"

"Lo milik gue. Diem, bakal gue atur."

Hyunjin menghela nafasnya. Kalah telak dirinya jika berdebat dengan titisan tupai satu itu.

"Kak Chan, selamat ya!" Jisung berjalan ke arah Chan dan menjabat tangan yang lebih tua.

"Makasih, lo udah mau dateng. Biasanya lo ansos banget, tumben Sung?"

Jisung mengarahkan dagunya ke Hyunjin. "Gue ngajak tunangan gue."

"Kapan lo tunangan? Nggak undang-undang." Chan menatap malas ke arah Jisung.

"1 tahun lalu di California."

"Gila jauh banget. Lo tunangan apa kerja?"

Jisung terkekeh pelan. "Sama kerja juga. Gue mau nyetor lagu yang diminta orang."

"Gitu ya, sukses selalu Sung!"

Jisung mengangguk sembari tersenyum. Kemudian berjalan ke arah Seungmin dan memeluk laki-laki manis itu.

"Seungmin, selamat!"

"Haha iya, makasih Sung. Selamat juga buat elo yang udah tunangan. Btw tunangan lo namanya siapa?"

Jisung menggedikkan bahunya. "Lo tanya sendiri aja sama dia. Gue mau ke toilet bentar."

Seungmin mengangguk paham, membiarkan teman suaminya itu pergi ke toilet dan dia menunggu tunangan Jisung yang mau memberinya selamat.

"Happy Wedding!"

"H-Hyunjin?"

Hyunjin tersenyum tipis. "Maaf, nama gue Sam Hwang. Gue nggak tau siapa Hyunjin yang lo maksud."

"M-maaf, aku tidak sengaja. Wajahmu mengingatkanku pada mantan kekasihku."

"Nggak masalah, di dunia ini yang punya wajah mirip sama dia nggak cuma gue. Tapi masih banyak 5 yang lainnya. Btw gue nyusul Jisung dulu ya? Jangan lupa buatin gue sama Jisung ponakan yang banyak."

Pipi Seungmin memerah, setelah Hyunjin melesat pergi dari sana.

"Bangsat, Hwang. Lo masih aja sama kaya dulu."

Chan tersenyum melihat tingkah istrinya, ternyata Seungmin sudah benar-benar melepaskan Hyunjin.

"Sayang, kamu masih mencintainya?" Chan merengkuh pinggang istrinya.

Seungmin menggeleng cepat. "Tidak, aku mencintai suamiku."

Sekarang, wajah Chan yang memerah padam karena ucapan Seungmin.

🐿️Battery🐿️

"Udah?"

Hyunjin tidak menjawab. Laki-laki tampan itu buru-buru langsung menerjang tubuh Jisung dan melumat bibir mungil milik Jisung.

Untung mereka ada di toilet. Bisa bahaya jika mereka berciuman panas di tempat umum alias aula pernikahan tadi.

Puk
Puk

Jisung menepuk pelan dada Hyunjin, mengkode sang dominan untuk melepas ciumannya.

"Hhh ... Hhh ..."

Jisung terengah-engah dan mencoba meraup banyak oksigen. Matanya sayu, memandangi wajah Hyunjin yang tak kalah kacau seperti dirinya.

"H-Hyunjin ..."

Hyunjin tersenyum. "Ajari aku untuk mencintaimu dan memiliki mu seutuhnya, Hwang Jisung."

Hai!

Astaga kenapa episode kali ini keju banget:(
Maafin Nay kalo ada salah kata atau kalimat yang tidak nyambung.

Nay masih belum sembuh, tapi maksa diri hehe>.<

Jangan lupa tinggalkan jejak ya^^