Battery : chapter 9

723 117 32
                                    

Hyunjin menguap pelan untuk kesekian kalinya, laki-laki bersurai kecoklatan itu bosan kali ini, menunggu Felix yang tak kunjung datang ke tempat latihan dance

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunjin menguap pelan untuk kesekian
kalinya, laki-laki bersurai kecoklatan itu bosan kali ini, menunggu Felix yang tak kunjung datang ke tempat latihan dance.

Sebenarnya, Hyunjin tidak sendirian di ruang dance. Di dalam masih ada Jisung, Minho, serta Jeongin yang asik bermain truth or dare di pojokan sana.

Ia tidak ikut karena malas, apalagi pertanyaan maupun tantangan dari ketiga orang tersebut diluar nalar otak manusia. Benar-benar seperti iblis yang tak memiliki simpati sama sekali. Maka dari itu, ia merasa bosan duduk di atas sofa, menunggu si Felix datang.

"Anjing si Felix, lama bener." Hyunjin mengumpat pelan sembari menatap pintu.

Hyunjin benar-benar tidak ingin melihat ketiga orang tadi di pojok ruangan, karena pasti ada pemandangan tidak enak menantinya.

"Hyun, sini lo. Ngapain sendiri bae itu? Felix bentar lagi nyampe, nggak usah ditungguin juga. Ikut main sini."

Hyunjin menghela nafasnya dan tersenyum paksa. Tidak ada pilihan lain lagi, daripada mati kebosanan, ia pun beranjak dari sofa dan pindah duduk di sebelah Minho.

Benar saja sesuai dugaannya, ia melihat pemandangan yang seharusnya tidak ia lihat.

Jeongin duduk di pangkuan Minho, intens sekali bukan? Itulah alasan Hyunjin ketika ditanya mengapa tidak ikut bermain.

Bukan cemburu yang Hyunjin rasakan, tapi panas serta keirian yang membara. Ia ingin juga Jisung duduk di pangkuannya.

Tentunya, Jisung sadar jika Hyunjin iri. Meski sejak tadi bermain, ia sempat curi-curi pandang untuk menatap laki-laki bersurai kecoklatan itu setelah lama memandangi Hyunjin ia tau jika Hyunjin iri.

"Astaga benar-benar kekanakan," kata Jisung dalam hatinya.

"Truth or dare, kak Hyun?" Tanya Jeongin langsung.

"Gue langsung?" Hyunjin menatap Jeongin penuh keheranan.

"Lo kan baru ikutan, jadi gue tanyain kak. Lainnya pada udah."

Hyunjin menghela nafasnya kasar, ia berpikir sejenak untuk memilih tantangan atau kebenaran. Karena jujur, Hyunjin masih tidak punya keberanian untuk menyatakan kebenaran. Entah itu dalam segi cinta atau hidup pribadinya.

"Gue pilih dare."

Minho tersenyum miring, Hyunjin jadi bergidik ngeri melihatnya. Ia menduga pasti tantangan yang diberikan Minho dan Jeongin diluar nalar.

"Lo harus ciuman sama Jisung selama 1 menit."

Kan, sudah Hyunjin duga. Endingnya pasti akan seperti ini. Benar-benar the real penderitaan, Hwang Hyunjin.

"Sung—"

Belum saja Hyunjin menyelesaikan kalimatnya, Jisung beranjak dari tempat duduknya dan berpindah ke pangkuan Hyunjin.

Oke, Hyunjin kaget, syok, mau pingsun. Tapi karena itu alay, tidak jadi ia lakukan. Lebih baik ia melakukan darenya si kucing jadi-jadian laknat itu.

"Sung, boleh?" Sebelum menyosor meskipun dare, Hyunjin tetap harus ijin karena itu termasuk salah satu bentuk penghormatan.

Hyunjin benar-benar lulus pelajaran sosila dengan nilai tinggi dulunya, maka dari itu penerapannya sangat detail.

"Terserah," Anggap saja 'iya' kalau kata Hyunjin.

Laki-laki bersurai kecoklatan itu akhirnya langsung melumat kasar bibir Jisung. Hyunjin itu memang good kisser tapi dia juga termasuk golongan orang ganas.

Bahkan, Minho saja sempat-sempatnya memvideo karena bagi dia itu termasuk pelajaran yang harus diserap di otak.

Astaga, benar-benar tidak ada yang waras di ruangan ini, satu kecuali Yang Jeongin. Si paling muda itu menutup matanya, meski sempat mengintip karena itu cukup menyenangkan dia lihat. Haduh, dasar anak muda.

"Ayo sini sama kakak, jangan ngintip mulu."

Pada akhirnya, tetap saja ia akan terbawa suasana. Jeongin ikutan tidak waras karena Minho.

 Jeongin ikutan tidak waras karena Minho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haiii-!!

Jangan bosen-bosen ya baca book ini, karena book ini bakal update 2 hari sekali jika tidak ada halangan/lupa.

Nay ini suka berubah-ubah moodnya, miaan hehe.

Jangan lupa untuk klik bintang di pojok kiri>.<

[✓] Battery [hyunsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang