[✓] Battery [hyunsung]

Battery : chapter 16

2 tahun sudah berlalu, Jisung tumbuh menjadi orang yang berbeda. Laki-laki itu sudah menjadi seorang komposer dan penyanyi yang cukup terkenal di tahunnya.

Bahkan, ia sempat disibukkan oleh beberapa jadwal konser, fanmeet, dan sebagainya.

Jisung senang bisa mengatasi ansosnya, tapi tetap saja meski ia sibuk atau tidak. Dia selalu teringat Hyunjin.

Laki-laki yang sempat mengisi hatinya 2 tahun yang lalu.

Jisung menghela nafasnya, ia istirahat sejenak di ruang tunggu sembari menatap cermin dan merenungkan keadaan Hyunjin di sana.

Apa laki-laki itu akan baik-baik saja?

Apa ia disayang oleh tuhan?

Apa ia akan marah padanya karena tidak pernah mengunjungi nya?

Untuk saat ini, hanya itu yang selalu dipikirkan Jisung. Wajah serta senyuman Hyunjin itu selalu menghantuinya.

"Keknya besok gue harus pulang ke Korea. Lagian ayah juga udah sembuh."

Jisung mengambil ponselnya, ia berniat untuk menghubungi Minho dan berbicara mengenai keberangkatannya ke Korea besok.

"Halo kak!"

"Halo Ji, apa kabar? Lama banget lo nggak nelpon gue."

Jisung terkekeh pelan, "gue sibuk, kak."

"Iye dah yang udah terkenal mah beda. Btw kenapa nelpon?"

Jisung tersenyum tipis, mulai mengeratkan genggamannya pada ponsel yang ia bawa.

"Besok gue balik ke Korea."

"Beneran, Ji??"

Jisung reflek mengangguk meski Minho tidak bisa melihatnya, "Hu'um."

"Besok lo ke cafe kalo udah sampe. Gue bakal nyambut lo sama yang lainnyaーkak cappucino nya lo taroh mana?"

Jisung mengerutkan dahinya, ia mendengar suara tidak asing ditelpon Minho.

"Ntar gue cariin lo pergi sana ganggu aja.

Btw Ji gue tutup ya telponnya, gue sibuk. See you!"

"Kakー"

Tutt tutt

"Lee kochenk bangsat."

🐿️Battery🐿️

"Lo nggak bisa cari sendiri apa?"

"Kan gue nggak tau!"

Minho menggelengkan kepalanya, tidak habis pikir sama satu pegawainya yang mengesalkan ini.