Hyunjin benar-benar kelimpungan hari ini. Dia sudah menebak, di malam minggu begini pasti cafe Minho ramai.
Belum lagi, si laki-laki rubah yang selalu bekerja dengannya alias Jeongin sedang cuti sekarang.
Hahh... Rasanya Hyunjin mau mati saja. Tenaganya benar-benar habis kali ini. Dia takut hari ini adalah ajalnya lagi.
Namun sebelum itu terjadi, Han Jisung si baterainya Hyunjin tiba-tiba datang masuk ke ruang karyawan dan memeluk yang lebih tua.
"S-sung? Katanya lo malas cabut dari rumah," kejut Hyunjin.
"Diem."
"Sung—"
"Diem! Lo bisa denger gue kan, Hwang Hyunjin?!"
Hyunjin mengalah. Laki-laki bersurai putih pirang itu diam dan melirik ke arah pintu. Ada Minho di sana.
Lee Minho
Pemilik cafe Lee's. Bos yang baik dan pengertian. Penyabar, intinya sempurna deh. Kekurangannya hanya satu, dia absurd. Suka salah satu karyawannya.
Diam-diam dia menggerakkan bibir dan menyuruh Minho memberinya waktu berdua dengan Jisung.
Minho yang paham dengan kode karyawannya itu mengangguk dan pergi dari sana. Minho itu bos yang baik. Mau minta cuti atau apapun, pasti dikabulkan oleh laki-laki berparas tampan menawan itu.
"Lo khawatir ya, Ji? Maafin gue. Gue kerja ini demi balikin utang gue juga."
"Diem!"
Hyunjin menggeleng pelan. Ternyata Jisung kalau marah seperti ini. Terlihat menggemaskan di matanya.
"Gue sayang elo, Ji. Jangan takut gue ninggalin elo."
Hyunjin membalas pelukan Jisung. Energi yang terisi masuk ke dalam tubuhnya sudah mulai penuh. Tapi Hyunjin enggan melepas pelukan Jisung.
Laki-laki bersurai putih pirang itu menyukai pelukan hangat Jisung. Meski tupai itu mengesalkan. Tetap saja bagi Hyunjin, Jisung adalah sosok yang berharga baginya untuk bertahan hidup.
Jangan berpikir kalau Hyunjin itu baik. Hyunjin itu licik. Ia mencoba bertahan hidup sampai menemukan cara bagaimana dia bisa hidup selamanya.
"Gue harus cepet-cepet lepas dari tupai ini. Karena gue rindu pacar gue, Kim Seungmin."
🐿️Battery🐿️
"Kenapa lo kerja sekeras itu, Jin?"
Si empu pemilik nama itu melirik ke arah Minho.
"Biar gue bisa bayar utang gue, kak."
"Bukannya Jisung nerima elo di rumahnya gratis? Dia nggak biarin elo mati karena utang kan cuma candaan dia aja."
Hyunjin menghela nafasnya kasar. Laki-laki berparas tampan nan menawan itu ternyata tidak tau.
"Gue mau lepas dari dia. Gue nggak mau punya hubungan sama tupai jadi-jadian itu, kak."
"Kenapa? Gue pikir elo udah pacaran sama dia. Hidup elo aja bergantung sama pelukan dia," opini Minho.
"Mangkanya itu, gue nyari cara buat lepas dari dia. Sama nyari cara buat bertahan hidup tanpa pelukan dia."
Minho menatap ragu laki-laki bersurai putih pirang itu. Ia tidak yakin Hyunjin bisa lepas dari Jisung.
Karena tidak ada cara lain lagi untuk membuat Hyunjin bertahan hidup kecuali berpelukan dengan Jisung atau menikah dengan Jisung agar bisa hidup tanpa pelukannya.
Jangan tanya bagaimana bisa Minho tau. Karena Minho lah yang membantu Jisung untuk menghidupkan kembali Hyunjin.
"Saran gue, lo jangan aneh-aneh buat ninggalin Jisung atau lo bakal mati selamanya."
Hai!
Bagaimana-bagaimana?
Ternyata mas Hyunjin tidak sebaik itu ges. Dia itu licik wkwk. Jangan percaya dengan perilaku buayanya.
Jangan lupa vote dan comment ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Battery [hyunsung]
FanfictionCrackpair!𖠵⃕⁖🦢ꦿꦶ⃨ຳི⟡ Hyunjin tidak tau. Sejak kapan dia terikat hubungan dengan laki-laki manis berparas mirip tupai itu? Boyloves! © Original Story By Lumierenay, 2020