Battery : chapter 14

613 92 36
                                    

Jisung tidak henti-hentinya berdoa sejak tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung tidak henti-hentinya berdoa sejak tadi. Ia cemas dengan keadaan
Hyunjin. Apalagi melihat laki-laki tersebut sudah berlumuran darah.

Ia bahkan tidak peduli dengan dirinya yang terluka ringan di sekitar tubuhnya, untung saja perawat dengan sigap mengobati luka Jisung.

"Dek, kakak pergi dulu ya. Besok kamu kembali lagi ya, biar kakak ganti perban di lengan sama kepala kamu," ucap perawat bername tag Dahyun tersebut.

Jisung tersenyum tipis, "makasih ya kak Dahyun, besok Jisung kesini kok. Kakak tenang aja."

Dahyun memekik kecil melihat Jisung tersenyum tipis, meski tidak tulus. Tapi setidaknya, ia bisa membuat laki-laki manis itu tersenyum.

"Jaga diri ya, tenang aja pacar kamu nggak papa kok." Dahyun mengusap pelan rambut Jisung, kemudian pergi dari hadapan laki-laki manis tersebut.

Jisung tersenyum simpul, berharap semoga apa yang dikatakan perawat tadi terkabul.

🐿Battery🐿️

Hyunjin terbangun di kegelapan. Matanya menerawang sekitar, dan hanya menemukan sebuah pintu bercahaya putih di depannya.

"Di mana ini?" monolog Hyunjin.

Hyunjin berdiri, berjalan menghampiri pintu bercahaya di depannya.

Tangannya memegang kenop pintu, bergerak akan memutar kenop pintu tersebut.

Namun ketika kenop pintu itu berputar, Hyunjin membatu. Laki-laki tersebut mendengar suara asing menelisik telinganya.

"Hwang! Bangun, jangan ninggalin gue. Lo masih utang sama gue!"

"Udah Ji, biarin dokter yang nanganin Hyunjin."

"Lepas! Gue nggak mau Hyunjin pergi."

"Jisung!!"

Hyunjin memandang ke langit-langit yang gelap, merasa ia mengenal suara tadi.

"Siapa di sana?" Teriak Hyunjin ke langit gelap.

Sayangnya tidak ada jawaban, membuat Hyunjin bertanya-tanya dalam hati.

"Sebenernya gue ini di mana?"

🐿Battery🐿️

"Lepasin gue kak! Gue harus nolongin Hyunjin!"

"Ji, lo nggak bisa." Minho menahan tangan Jisung.

"Tapi kakー"

"Dia butuh darah, Ji. Bukan kekuatan hidup. Jika dia mati, itu udah takdir. Lo nggak boleh ngelawan takdir Hyunjin lagi, Ji."

Tes

Air mata Jisung lolos, merembes membasahi pipi tembamnya. Jisung terduduk lemas di lantai. Menangis pelan, tidak ingin kehilangan orang yang dicintainya.

Minho tidak tega melihat sepupunya seperti itu, ia menarik Jisung ke dekapannya, menenangkan laki-laki manis itu agar tidak berpikiran negatif.

Setidaknya sebelum hasil akhir datang dan diucapkan secara langsung oleh dokter yang menangani Hyunjin.

🐿Battery🐿️

Di sisi lain, seorang dokter bernama Yugyeom, berusaha untuk menyelamatkan nyawa Hyunjin.

Berkali-kali ia menggunakan defiblillator untuk mengembalikan detak jantung Hyunjin yang hilang.

Namun sayang, detak jantung laki-laki itu tidak kembali.

Yugyeom mengusap wajahnya kasar, ia mengira sepertinya pasien Hwang Hyunjin sudah meninggal sebelum ia sampai di rumah sakit.

"Suster tulis data nama laki-laki ini. Hwang Hyunjin, umur 20, berpulang ke tuhan pada pukul 19.00, dengan keterangan meninggal ketika dibawa ke rumah sakit," jelas Yugyeom.

Dokter tersebut menutup wajah Hyunjin menggunakan kain putih, kemudian pergi keluar dari UGD.

Di luar, Yugyeom sudah ditunggu oleh orang yang memiliki hubungan dekat dengan Hyunjin.

Ia jadi tidak tega harus mengucapkan jika laki-laki di dalam itu sudah meninggal, apalagi melihat salah satu wajah mereka yang sudah kacau.

"Gimana, Dok?"

Yugyeom hanya menggeleng pelan. Ia tidak bisa jika harus berbicara.

"Apa maksud dokter?! Bicaralah!"

"Ji, tenang ..." Minho mengelus pelan bahu Jisung.

"Dokter bicaralah ... A-aku akan terima semua yang dokter bicarakan. Aku janji."

Yugyeom menutup mata dan menghela nafas pelan. Ia memantapkan hatinya, dan mulai menjelaskan semua pada Jisung.

"Nyawanya tidak bisa diselamatkan. Ia sudah meninggal saat perjalanan dibawa ke rumah sakit."

Note :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note :

Defibrillator biasa disebut juga DC shock merupakan alat untuk memberikan kejutan listrik dengan tujuan mengembalikan irama detak jantung agar menjadi normal kembali pada pasien yang mengalami gagal jantung.

Hello my friend!

Apa kabar? Plis jangan hujad yaaaa

Hehe. Maaf nih sebelumnya udah bikin Hyunjin meninggal.

/kaborr/

[✓] Battery [hyunsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang