Saat aku sedang menyiapkan sarapan, ku lihat ali sudah rapih dengan setelan jas kerja nya berjalan ke arah ku.
"Pagi bang.. prilly baru mau panggil abang buat sarapan" Sapaku, ali segera mengambil tempat duduk di kursi depan ku.
"Pagi-pagi gini udah rapih prill?" Ucapnya dengan menyuapkan nasi goreng ke mulutnya tanpa melihatku.
"Kan hari ini prilly mau ke kampus bang" Ucapku tersenyum polos ke arahnya.
"Loh abang mau kemana?" Tanyaku saat ku lihat ali berdiri.
"Kerja, sekalian nganter kamu ke kampus" jawabnya dingin
"Tapi prilly bisa berangkat sendiri naik bus bang" Jawabku tak enak, ku lihat ali hanya melirik ku melalui ekor matanya.
"Abang tunggu di mobil" Ucapnya lagi berlalu keluar rumah. Apalagi yg bisa dilakukan seorang istri selain menuruti suami.
******
"Prillyyyy!!" Teriak seseorang dari arah belakang saat aku baru keluar dari ruangan dosen pembimbing.
"Yaampun nurul,bikin gue kaget aja" Jawabku kesal, nurul ini sahabat gue di kampus, orang yg paling ngerti gue setelah tika sahabat gue di SMA dulu.
"Hmm kantin yuk.. laperr." Ucapnya dengan nada yg sengaja dibuat-buat, emang sih aku juga laper,tadi pagi cuma sarapan sedikit gara-gara suami es ku buru-buru tapi aku kan gak ada uang, semenjak menikah bunda sudah tidak memberikan uang padaku karna kata bunda sekarang aku ini sudah menjadi tanggung jawab ali,suami ku. Tapi aku sendiri gak berani buat minta sama ali, lagian si ali juga gak inisiatif banget nanyain kek aku punya uang apa enggak tapi jangankan nanya mau ngomong aja irit banget tuh orang,huft
"Heh malah bengong lagi lo,ayok ke kantin"
"Gue gak ada uang" Ucapku cuek dan berhasil membuat nurul melongo kayak orang bego.
"Sejak kapan seorang Prilly Mustika Gladis yg super manja gak punya uang?" Ucap nurul tak percaya, memang selama ini aku hampir tidak pernah kekurangan uang,apapun keinginan ku selalu terpenuhi tapi semenjak menikah aku sama sekali tidak pernah memegang uang sepeser pun.
"Sejak menikah dengan Aliando Fabrizio Syarief"
"Hah maksut lo.. lo gak di nafkahin sama suami lo?" Teriaknya yg berhasil membuat semua orang menoleh.
"Sssttt berisik banget sih lo" Ucapku sambil membungkam mulutnya.
"Sory.. sory gue shock" Ucapnya memelankan suara.
*******
"Yaampun prill.. lo tinggal minta aja keleus sama suami lo pasti dikasih" Ucap nurul setelah kita duduk di kantin dan memesan makanan dan minuman traktiran dari nurul.
"Itu masalahnya, gue gak enak mau minta nya rul" Ucapku sedih sambil mengaduk-aduk jus alpukat ku.
"Terus lo mau gini aja, emang bisa lo gak pegang duit sama sekali kayak gini?"
"Lo tau gue lah rul, gue terbiasa pegang duit banyak tapi sekarang sepeser pun gue gak ada duit. Makan aja minta traktir lo" Ucapku, ku lihat nurul manggut-manggut gak jelas.
"Terus gimana dong?"
"Eum.. gue pengen cari kerja deh rul"
"Kerja? Kerja apa?"
"Gak tau.. bantuin gue dong cari kerjaan"
Ku lihat nurul tampak mengerutkan kening berfikir.
"Ada sih tapi gue gak yakin lo mau"
"Apa aja deh gue pasti mau asal gue bisa dapat uang" Ucapku memelas.
"Oke deh abis ini kita ke tempat kerja nya ya?" Ucap nurul yg langsung ku jawab dengan anggukan kepala sebagai tanda setuju.
*******
"Gak ada yg laen apa om?" Ucapku memelas.
"Gak ada, ini om cuma niat bantu kamu aja karna kamu temenya nurul" Ucap om rian
"Udah lah prill kita cari di tempat lain aja, gue tau pasti lo gak mau" Ucap nurul berusaha menghiburku.
"Oke deh om ak mau.. gak papa prilly coba" Ucapku mantap,ku lihat nurul mencoba mencegahku tapi aku mampu meyakinkan nya bahwa aku bisa.
"Lagian waktunya kan terserah kamu prill" Ucap om rian lagi, gak papa lah aku kerja beginian yg penting aku bisa punya uang tanpa harus minta sama ali. Aku harus bisa mandiri,berjuang sendiri untuk kebutuhan ku.
********
TBC