40 - Kasus Lalu

44K 4.9K 457
                                    

Setelah mendapat kabar mengejutkan dari Rio, Keanu tak henti-hentinya mengumpat sepanjang perjalanan. "Gila tuh anak, dimana-mana orang jadi brengsek dulu baru buntingin anak orang, ini main lompat aja udah macem kelas akselerasi," gerutunya dalam hati.

Ketika melihat sebuah gallery ATM, Keanu langsung menepikan mobilnya dan langsung bergegas menuju mesin ATM yang sesuai dengan bank yang ia gunakan.

Selama ia mengenal Rio, baru kali ini konconya itu meminjam uang lebih dari sepuluh ribu. Biasanya Rio baru mau ngutang kalau nggak bawa uang saku dan pasti dibayar kemudian, nggak pernah ada namanya Rio lupa dengan utang. Namun, kali ini Rio meminta pinjaman uang seratus ribu untuk biaya pulang dari Jogja.

Tuh anak udah kehabisan uang.

Bawa kabar hamil lagi.

Aduh Gustiiiiiii....

Keanu benar-benar tidak menyangka, seorang Mario yang nonton bok*p pertama kali aja pas Sajudin muter video Koril & Nuna Mayang di kelas, itu juga diajak liat rame-rame. Seorang Rio yang dulu diajak clubbing dengan teman-teman mereka lalu dihinggapi cewek pas lagi mabuk, bukannya nerkam tuh cewek malah salim tangan persis bocah SD mau berangkat sekolah, eh tiba bawa kabar telah berhasil berkembang biak, menanam jagung di kebun Ivy.

Keanu mengambil Blackberry-nya dari saku celana lalu mengetikkan sms pada Rio. Ya, disaat orang-orang sudah bermigrasi ke BB, temannya itu masih setia dengan nokia jadulnya. Maklum saja, keluarga Rio tergolong sederhana, Rio harus tahu diri untuk tidak meminta gadget keluaran terbaru karena orang tuanya masih ada tanggungan dua adik kembarnya, belum lagi biaya kuliah dan kehidupan ngekos Rio yang mengeluarkan banyak biaya.

To: Rio

Udah gue kirim sejuta.

Nggak usah dibalikin, itu hadiah buat calon ponakan gue.

Memiliki ayah yang berprofesi sebagai pilot dan ibu seorang artis terkenal membuat Keanu tak pernah kesulitan soal uang. Dia bahkan tak pernah meminta uang jajan karena saldo di rekeningnya bisa bertambah sendiri secara ajaib.

Sekeluarnya dari gallery ATM, bukannya kembali ke mobil, Keanu malah melipir ke ujung gallery ATM dan duduk dan merenung. Tatapannya mengarah pada mobilnya yang terparkir di hadapannya, tetapi pikirannya melalang buana memikirkan nasib Rio. Bagaimanapun juga, Rio adalah sahabat terbaik di dalam hidupnya.

Untung saja tak ada orang disekitarnya, entah karena semesta menghentikan waktu untuknya atau memang sekarang sedang tanggal tua sehingga orang-orang terlalu bokek untuk ke ATM. Ada orang atau tidakpun, ia tidak peduli jika dikatai gila.

Seekor kucing oranye mendatanginya, mengeong lalu duduk di samping Keanu dengan dua tangan tegak dan kaki terlipat. "Meow..."

Keanu mengusap pelan puncak kepala kucing itu. "Jadi gini, Cing ... gue punya temen namanya Marioww, dia itu guuuooobloook banget! Ke Jogja bukannya nyari ilmu malah nyari mati."

"Meow..." terjemahannya adalah 'Udah tau goblok kenapa ditemenin, pea! Mending tinggalin aja lah temen kayak gitu.'

"Sebenarnya dia itu baik, nggak neko-neko. Gue nggak tau pergaulan apa yang dia masuki sampai-sampai bisa keluar jalur gini." Keanu menyugar rambutnya ke belakang lalu menghembuskan napas panjang, pandangannya menerawang ke arah jalan. "Dia bisa dibunuh bapaknya."

Keanu tidak sepenuhnya hiperbolis dengan gumamanya barusan. Kedua orang tua Rio adalah seorang guru, Ayahnya guru matematika SMP dan ibunya guru SD. Pak Jordan, Ayah Rio, dikenal sebagai guru killer yang paling ditakuti murid, namanya termasyur di setiap angkatan sebagai guru paling mengerikan. Bukan hanya karena galak, dingin, dan punya tatapan menusuk, Pak Jordan juga berperawakan tinggi besar dengan wajah kaku yang membuat murid-murid lebih memilih menghindar daripada menyapa beliau.

PROPOSAL : Deposito 9 BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang