27 - Cinta dan kebodohan

46.9K 6.2K 1.2K
                                    

"Ikutin mobil di depan, Pak." Ivy menunjuk sebuah mobil hitam kepada sopir taksi. Ia membetulkan letak masker hitamnya kemudian mengambil kacamata berbingkai hitam dari tasnya. Jangan salahkan dirinya jika ia nekat menguntit Rio seperti ini.

Semua bermula dari penemuan sebuah paket di mobil Rio tiga hari lalu. Waktu itu ia dan Rio bertemu di café untuk membahas revisi dari desain display room dan setelah selesai Rio menawarkan diri untuk mengantarnya pulang. Saat Ivy membuka pintu mobil, ia melihat sebuah kotak berbungkus kertas berwarna coklat di kursi depan. Belum sempat ia menyentuhnya, Rio lebih dulu mengambil kotak itu kemudian memindahkannya ke lantai tengah, tepatnya di belakang jok kemudi.

Lantas Ivy bertanya itu apa, Rio bilang itu paket buat orang tuanya.

Kebetulan sekali di tengah perjalanan Rio harus mengisi bahan bakar. Saat pria itu turun untuk berbicara dengan petugas POM, Ivy cepat-cepat memeriksa paket itu.

Ivy mengenyit melihat nama Mikha tersemat pada tulisan tangan itu, lalu pengirimnya untuk ... siapa Olivia?

Begitu mengetahui urusan Rio sudah selesai, cepat-cepat Ivy meletakkan paket itu ke posisi asalnya. Selama perjalanan, Ivy diliputi perasaan gundah. Kenapa paket Mikha ada pada Rio? Apa Mikha minta tolong Rio untuk mengantarkannya ke ekspedisi? Lalu alamat tujuan di sana, bukankah itu nama kota orang tua Rio tinggal sekarang? Tapi kenapa bernama Olivia? Ivy ingat betul nama ibu Rio siapa dan itu bukan Olivia.

Dua minggu yang lalu, Ivy pernah mengunjungi rumah Rio tapi yang ditemuinya malah tukang dan material bangunan. Ternyata Rio sedang membangun ulang rumahnya dan orang tuanya sudah pindah dua tahun lalu. Saat Ivy bertanya di mana Rio tinggal sekarang, Rio bilang dia menumpang di rumah teman.

Mengingat mereka pernah tinggal bersama di Seoul, Ivy sempat menawarkan agar Rio tinggal bersamanya di apartemen yang ia sewa selama butik sekaligus tempat tinggalnya di renovasi. Tapi Rio menolak dengan alasan repot bila harus memindahkan barang.

Sekarang ia menjadi curiga setelah melihat paket itu. "Rio, kamu bilang kamu tinggal sama teman kamu. Siapa, sih? Aku kenal nggak?"

Rio hanya menjawab singkat, "Keanu."

Ivy kontan mengernyit. "Keanu? Bukannya dia udah nikah? Kata kamu dia masih tinggal di rumah orang tuanya. Jadi kamu tinggal di sana?"

Lalu Rio membalas, "Di endorphine ada rest room, aku tinggal di sana."

Awalnya Ivy percaya, sampai sabtu kemarin ia mengajak Rio makan malam tapi Rio menolak dengan alasan adiknya datang dari Aussie. Tanpa memberitahu Rio, Ivy langsung pergi menemui pria itu karena ia juga sudah lama tidak bertemu adik kembar Rio. Tapi saat ia datang ke Endorphine, ia tak menemukan Rio di sana. Kata pegawai bernama Mira yangjuga mengenal Rio, Rio memang sering mampir tapi tidak tinggal di situ.

Kenapa Rio membohonginya?

Ivy benar-benar tidak menyangka, selain pengingkar janji sekarang Rio juga pembohong handal. Karena Ivy tidak punya kendaraan pribadi, baru sekarang ia berhasil menguntit Rio seharian.

Benar dugaannya, Rio memasuki gedung apartemen seperti yang tertera di alamat Mikha dalam paket. Sialnya, alamat itu hanya mencantumkan nama apartemen tanpa tingkat dan nomor unit. Ia langsung memasang jaket birunya, menaikkan tudung hingga menutupi rambut coklatnya dan memastikan bahwa kacamata dan maskernya terpasang benar. Lalu ia keluar dari taksi dan mengendap-endap mengikuti Rio. Untunglah saat Rio menaiki lift, ada segerombolan pemuda yang ikut masuk.

Memiliki tubuh kecil membuat Ivy dengan mudah menyelinap di antara segerombolan pemuda itu dan berdiri paling belakang sedangkan Rio tepat di depan pintu. Ketika pintu lift terbuka, Rio langsung berlari sambil memegangi perutnya menuju salah satu unit.

PROPOSAL : Deposito 9 BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang