20 - Hari yang menyebalkan

39.8K 4.6K 391
                                    

"Makasih ya, Pak," ucap Mikha pada supir taksi online sebelum ia membuka pintu dan bergegas menuju pintu masuk Bank BSN.

Saat Mikha sedang makan siang di Endorphine Café bersama Vezia, tiba-tiba Ivy menghubunginya dan berkata akan datang ke BSN sekitar jam dua.Sewaktu perjalanan balik ke kantor, sialnya mobil Mikha mendadak mogok. Terpaksa ia meminta bantuan Keanu untuk mengecek kondisi mobilnya. Karena mesinnya tak kunjung menyala dengan benar, akhirnya mereka putuskan untuk menderek mobil itu ke bengkel terdekat.

Setelah menyerahkan mobilnya di bengkel dan berterima kasih pada Keanu, Mikha langsung memesan taksi online. Untungnya Ivy yang sudah tiba di BSN tak keberatan untuk menunggu setelah Mikha menjelaskan kondisinya. Mikha juga menitipkan Ivy pada Jona agar Ivy mendapat pelayanan prioritas di ruang VIP, kebetulan Jona juga sedang bersama nasabah prioritas lain di ruangan itu.

Saat Mikha membuka ruang VIP, ia mendapati Ivy, Jona, dan Lucas Lee sedang mengobrol di ruangan tersebut. Kebetulan lainnya pada hari ini, dua nasabah di ruangan itu sama-sama keturunan korea.

"Selamat siang," sapa Mikha sopan lalu duduk di samping Ivy. "Maaf ya Kak, tadi mobilku mogok. Lama ya nunggunya?"

"Iya, nggak apa-apa, Mikh. Nggak berasa kok nunggunya soalnya ada Pak Lucas yang sama-sama dari Seoul, jadi banyak obrolan," balas Ivy santai.

Tatapan Mikha langsung beralih pada pria berkacamata berusia 30 tahunan di hadapannya, Lucas Lee, seorang pengusaha lampu hias yang sangat sukses dan memiliki beberapa cabang. "Pak Lucas apa kabar? Sepertinya udah lama nggak ke sini."

"Iya, Bu Mikha. Saya memang udah jarang ke BSN, biasanya kalau ada apa-apa tinggal WA Pak Jonathan aja."

"Siap, Pak. Tinggal bilang ke saya aja pasti beres," timpal Jona dengan senyum lebar.

"Kalau begitu saya balik dulu, ada yang mau di urus habis ini," pamit Lucas sambil bangkit berdiri, refleks Jona dan Mikha pun ikut berdiri.

"Terima kasih, Pak. Hati-hati di jalan," ucap Mikha saat menjabat tangan Lucas.

"Mari, Pak." Jona membuka pintu ruangan demi mempersilahkan Lucas kemudian ia ikut pergi mengantar nasabah itu.

Selepas perginya Lucas dengan Jona, Mikha mengambil formulir pembukaan rekening dari laci di sudut ruangan yang menyimpan segala macam formulir slip dan transaksi untuk nasabah. Ia pun duduk di hadapan Ivy agar lebih leluasa.

"Paspor sama surat keterangan domisili-nya di bawa kan, Kak?" tanya Mikha memastikan. Kemarin ia memang sudah bertanya pada Ivy mengenai status kewarganegaraan wanita itu, ternyata Ivy sudah menjadi warga Korea Selatan.

"Iya, ada." Ivy mengeluarkan buku paspor dan selembar surat dari dalam tas hitamnya.

"Diisi dulu ya, Kak." Ketika menyerahkan formulir pembukaan rekening Ivy, mendadak Mikha teringat sesuatu. "Sebentar aku ambil pulpen dulu."

"Nggak usah, Mikh, aku ada kok," tolak Ivy sambil mengambil ballpoint silver yang mengeluarkan tinta hitam ketika Ivy menggoreskannya di atas kertas.

"Kak Ivy udah lama jadi warga negara Kor-Sel?" tanya Mikha sambil mengamati data-data yang ditulis Ivy. Ternyata wanita itu lahir Seoul, tapi bisa-bisanya tetanggaan sama Rio di Jakarta. Harusnya nih orang di Seoul selamanya aja, batin Mikha.

"Hmmm ... sekitar lima tahun."

Lima tahun? Ulang Mikha dalam hati. Jika Ivy Kim dan Song Jong Bin menikah empat tahun lalu, dan Ivy melepas status WNI-nya setahun sebelum menikah, kemungkinan besar lima tahun itu Ivy tidak ada hubungan apa-apa sama Rio. Sebab, jika mereka masih berhubungan, tidak mungkin Ivy pindah warga negara dan jadi istri orang di sana. Lima tahun lalu ... berarti pas Rio baru lulus kuliah.

PROPOSAL : Deposito 9 BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang