1894
Krystella adalah putri tunggal seorang bangsawan dari Kerajaan Brington, sebuah kerajaan kecil di tanah Eropa. Dia adalah anak dari Tuan Johnson dan Nyonya Yuna yang merupakan salah satu saudagar kaya di negri ini.
Menjadi seorang putri bangsawan tentu adalah dambaan setiap orang.
Wajah rupawan, otak cemerlang, kekayaan berlimpah, semua yang diinginkan Krystella sangat mudah didapatkan. Namun ada satu yang tidak dia punya, kebebasan.Putri bangsawan adalah aset untuk kelancaran bisnis orang tuanya. Selama dua puluh lima tahun tujuan hidupnya telah digariskan yaitu Krystella akan dijodohkan untuk kelancaran bisnis sang ayah.
Ada satu lagi kekurangannya, tidak punya teman. Teman yang benar-benar tulus maksudnya. Mereka hanya berteman dengan Krystella karena dia seorang putri, hanya sebagai bentuk hotmat saja. Krystella tidak benar-benar memiliki teman untuk bercerita. Sehari-hari dia hanya bergaul dengan pelayannya atau memberi makan kuda putih peliharaanya, Maximus.
Hari-hari Krystella berlalu dengan sangat membosankan. Sampai suatu ketika seorang pelukis datang ke rumah bak istananya. Dia adalah orang yang dibawa oleh sang ayah untuk bekerja dirumah ini.
Kainan, seorang pelukis muda berbakat yang sangat tersohor di negeri ini. Kainan ini yatim piatu, dia hidup mengembara dari kota ke kota hanya untuk melukis. Suatu hari pria itu diminta oleh Tuan Johnson untuk melukis keluarganya. Terlebih dia ingin Kainan melukis sang putri Krystella yang sebentar lagi akan ia jodohkan dengan anak rekan bisnisnya.
"Krystella kemari sayang ada yang ingin ayah kenalkan padamu" ucap Tuan Johnson memanggil sang putri.
Krystella turun dari arah tangga dengan gaun bangsawannya. Kecantikan alami gadis itu sangat terpancar. Kulitnya putih bersih, hidungnya mancung, matanya lebar, serta yang paling mencolok adalah wajah dinginnya yang memiliki aura ice princess.
Kainan tidak berbohong bahwa sekarang ia telah jatuh pada pesona si tuan putri. Kata orang hanya butuh 5 detik untuk seorang pria jatuh cinta, dan 5 detik itu benar adanya. Pesona Krystella benar-benar tidak bisa ditolak. Namun Kainan harus sadar diri, siapa dia dan siapa Krystella.
"Kenalkan ini Kainan, pelukis yang akan melukis keluarga kita. Terlebih kamu. Ayah akan mengirimkannya untuk Tuan Aiden dia pasti akan memilih kamu jadi menantunya sayang"
Krystella hanya mengangguk singkat, dia tidak ada niatan menolak perjodohan ini dan juga tidak menerima dengan sepenuh hati. Entahlah biarkan hidupnya mengalir seperti air. Pria manapun pilihan ayahnya dia juga pasti akan tetap jadi alat pertukaran bisnis.
"Selamat malam nona, saya Kainan" ucap Kainan membungkuk sopan.
"Krystella" jawab Krystella dingin.
Tuan Johnson tersenyum maklum, "Maaf Kainan anakku memang dingin seperti ini pada orang baru"
"Tidak apa-apa Tuan, saya harap Nona Krystella berkenan untuk bekerja sama dalam proses melukis nanti karena pastinya akan memakan banyak waktu"
"Tentu saja, Klee akan bekerja sama dengan baik. Tolong pastikan lukisan dia secantik aslinya"
Kainan tersenyum, "Tentu Tuan, saya akan sangat berusaha untuk itu"
***
Krystella mampir ke kandang kudanya seperti biasa, mengelus Maximus yang sedang memakan rumputnya. Kainan tidak sengaja menangkap sosok gadis itu di kandang kuda, dia tadi hanya sekadar ingin mencari angin segar malah menemukan sesuatu yang lebih menyegarkan. Helaian rambut Krystella tertiup angin membuatnya sedikit berantakan tapi malah semakin membuat gadis itu mempesona.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Painter [END]
RomantizmKainan adalah seorang pelukis ternama di Kerajaan Brington. Suatu hari ia mendapat tawaran pekerjaan untuk melukis keluarga bangsawan yang menjadikannya tinggal untuk sementara waktu di kediaman keluarga Tuan Johnson. Tanpa diduga ia terjebak dalam...