21. LOTTO

173 64 26
                                    

Happy Reading

✨Happy Reading✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sanghai, China.

Shanghai adalah kota terbesar Republik Rakyat Tiongkok dan terletak di tepi delta Changjiang. Perkembangan kota ini dalam beberapa dekade terakhir telah membuatnya menjadi pusat ekonomi, perdagangan, finansial dan komunikasi terpenting Tiongkok. Termasuk menjadi pusat penyelundupan narkoba oleh berbagai sindikat diantarnya sindikat Ndrangheta dan Min Le Bo.

Sudah menjadi rahasia publik bahwa China merupakan surganya bagi para penjudi elit kelas atas di dataran Asia. Serta menjadi pusatnya kekuatan bebotoh Asia, terbukti dengan banyaknya penjudi dari berbagai negri yang berguru pada salah satu King Of Gambler Asia atau yang biasa disebut sebagai Raja Judi dari Asia.

Kris, Tao dan Luhan berangkat seminggu lebih awal dari yang lainnya. Mereka menuju Shanghai untuk mengatasi sindikat narkotika milik keluarga Felix. Sekaligus mencari iformasi lebih mengenai kondisi Sehun dan Kyungso dengan misi utama mereka mengetahui sejauh mungkin strtegi judi yang mereka gunakan.

....

Dua pekan yang begitu panjang untuk Chanyeol yang menantikan pertaruhan gila ini. Pertaruhan untuk kebebasan gadisnya. Berbicara mengenai pertaruhan. Apa lagi jika bukan judi? Mengingat kata Judi Asia.

Di China ada Macao yang bahkan kesibukannya tak jauh berbeda dengan Las Vegas USA. Orang-orang Asia biasa menyebutnya sebagai The Sin City of Asia (Kota Dosa Asia). Inilah surganya untuk bebotoh yang tak lain sebutan untuk para penggila permainan beruang.

Dua pria bertopeng hitam metalik memasuki gedung bersama. Salah satu di antara mereka berkulit tan. Kedua tangannya dengan mantap memperbaiki jas hitam yang digunakannya. Tak henti tangan kanan lelaki berkulit tan terus memainkan dua bongkah dadu di tangannya. Memutar, melempar dan menangkapnya, Iya melakukan semua itu secara berulang dengan santainya.

Di pusat Macao, mereka memasuki gedung beratmosfer Eropa dengan gaya Fortugis. Interior gold yang didukung pencahayaan epik menunjukan sisi lain kemegahan dari sebuah resort bernama Venetian Macao.

Langkah mereka mengarah pada satu bagian gedung yang berada di lantai Dua. Orang-orang menyebutnya 'Casino Venetian Macao'. Meja-meja oval dikelilingi kursi-kursi berbaris epik dengan segala perlengkapan judi tersedia. Mereka terhenti pada sebuah pintu bertulisan 'VIP 88'.

"Sorry, Sir. You have to say the password from Mr. Felix first!" ucap seorang pegawai meminta sandi dengan menghentikan langkah seorang lelaki bertopeng metalik. Iya mengangkat tangan kananya memberi isarat pada lelaki tan.

"Hunsoo 88 ID Kai. K-A-I" Ucap lelaki berkulit Tan yang tak lain adalah Kai. Pria bertopeng metalik yang lainnya adalah Chen. Tapi ingatlah bahwa tidak ada satupun yang mengetahui identitas Chen atau Kim Jongdae selain kelompok mereka bahkan Tuan Felix sekalipun.

"Welcome Kai and Chan-. Oowh Jong Tazza. I didn't expect to meet fellow schoolmates here. I'm really looking forward to this fight" –Tuan Felix, Menyambut kedatangan Kai yang sudah Iya pastikan bersama Jong Tazza. Liciknya, Felix seolah terkejut dengan itu. Atmosfer permusuhan masih belum tercium. Lelaki bergelar Jong Tazza dan Tuan Felix masih saling melempar senyum bak kawan lama dengan segudang kerinduan.

LOTTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang