1. Who?

1K 143 36
                                    

Kepulan asap hasil pembakaran dan hisapan tembakau mengepul bersama aroma alkohol yang semakin menyeruak menyesakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kepulan asap hasil pembakaran dan hisapan tembakau mengepul bersama aroma alkohol yang semakin menyeruak menyesakan. Hingar bingar dalam sebuah ruangan dengan lampu redup tergantung menerangi setiap meja yang menjadi pusat kerumunan.

Sepasang dadu telah terlempar. Menunjukan keberuntungan kali ini memihak pada siapa. Di sudut lain, kartu-kartu yang dimainkan telah terbuka dan untuk kesekian kalinya chips terkumpul disatu titik yang sama.

Dalam waktu yang sama di tempat berbeda.

Seorang gadis dengan kaki tanpa alas berlari sekuat tenaganya membelah jalanan malam yang sepi. Iya berteriak meminta bantuan pada siapa saja yang mendengar suaranya. Nahas kegelapan menerkamnya seketika. Saat sebuah kain berhasil menyekat pernafasannya.

.......

Kediaman keluarga OH

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kediaman keluarga OH

Seorang wanita paruh baya terkulai lemas di sebuah sofa, di tengah tangisnya yang semakin pecah. Lelaki paruh baya nampak mundar mandir kian kemari menunggu kabar dari suruhannya, itu semakin menambah atmosfer ketegangan.

Seorang lelaki yang tampak jauh lebih muda datang dengan segelas air di tangannya, untuk diserahkan pada wanita paruh baya.

"Sialan kenapa anak buahku masih belum memberi kabar?" Ucap lelaki paruh baya yang terus berjalan bulak-balik dengan sesekali dirinya melirik ponsel yang tergeletak begitu saja di meja. "Aku tidak akan memaafkan diriku sendiri dan siapapun jika anak gadisku terluka walau hanya seujung kuku!" lanjut lelaki paruh baya itu yang sama sekali tidak menghentikan aktifitasnya.

Bagaimanapun si bungsu anak gadis yang nyaris semalaman pergi masih belum kembali bahkan tanpa pesan satupun.

.......

Seorang gadis dengan wajah cantik dan mulus terbaring dengan keadaan yang cukup kacau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang gadis dengan wajah cantik dan mulus terbaring dengan keadaan yang cukup kacau. Matanya mengerjip, terbuka secara perlahan. Menyesuaikan diri dengan cahaya matahari, yang masuk dari jendela dengan tirai terbuka. Menatap langin-langit ruangan yang tampak usang. Mata kecil itu, beredar kesegala arah yang mampu iya jangkau. Kening lebar yang tertutup poni mengkernyit, menahan sakit kepala yang sedikit menghantam, beriringan dengan lirih pelan ala bangun tidur.

"Where is this?" tanya gadis itu yang mencoba bangkit.

Sedikit demi sedikit, bayangan muncul di kepalanya, menambah beban sakit yang harus Iya tahan. Kedua tangannya merengkuh kepala yang serasa akan pecah. Beriringan dengan ingatan yang menyesakan, bayangan itu terhenti pada situasi dirinya yang berlari, memohon pertolongan, dan gelap lenyap begitu saja.

"Kau sudah bangun, gadis OH?"-,

"You know my clan?" tanya gadis putih itu masih dengan kebingungannya.

"Oh Sehun, putri dari keluarga Oh yang terhormat." ucap lelaki berwajah seksi dengan warna kulit Tan.

"Who are you?" dengan nada meninggi. Wajah bingung gadis itu, berganti dengan wajah ketakutannya.

Oh Sehun anak kedua dari keluarga Oh yang cukup populer dikalangan pengusaha. Dirinya yang tumbuh di luar negri membuatnya begitu berbeda dengan gadis pada umumnya. Seorang lelaki berkulit tan itu, hanya menyeringai, dan beranjak pergi dari kamar begitu saja.

Kaki mulus dan jenjang perlahan menapak, menopang tubuh kecil Oh Sehun.

"Ini, mandilah dan makan." ucap seorang gadis lain Yang tiba-tiba masuk tanpa basa-basi dan pergi begitu saja.

Sepiring ramen dan handuk tergeletak disiapkan untuknya. "Apa aku diculik? Tapi, kenapa aku diperlakukan seperti tamu?" Begitulah pertanyaan yang ada di benak Sehun. Sampai kali ini orang ketiga masuk seenaknya.

"Aku peringatkan jangan coba-coba untuk kabur atau menghubungi siapapun! Aku tidak segan untuk menghabisimu saat ini juga!!" ucap lelaki bertelinga peri, dengan nada tiggi, dan suara barington khasnya.

"Kau siapa kau?, kalian bertiga siapa?" -,

"Yang masuk sebelumnya saudariku. Kau akan tahu siapa kami." ucapnya lelaki tinggi itu sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Jangan terlalu lama Chan! Biarkan dia menyesuaikan diri" Ujar gadis yang barusan membawakan handuk, Ia berdiri di ambang pintu.

"Chan?" sungguh Sehun semakin bingung.

.......

✨✨✨TBC✨✨✨

🔸 Terimakasih kepada therealmiwa yang menjadi inspirator ku. Melalui ceritanya 'Monster Tampan' yang ku gagas ulang dalam cerita 'LOTTO'.

LOTTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang